Membaca berita dan gosip tentang keriuhan KPK, Polri, Istana dll, jadi ingat masa lalu ketika belajar dan terlibat di eksplorasi emas.
Tahapan eksplorasi biasanya diawali dengan survei Pendahuluan berbekal Surat Ijin Penelitian Pendahuluan (SIPP) dari dirjen. Pertambangan Dilanjutkan dengan aktifitas eksplorasi dan kemudian produksi.
Hiruk-pikuk politik saat ini bila diamati dengan kacamata eksplorasi mineral, khususnya ilmu eksplorasi emas, maka saat ini sudah masuk pada fase Eksplorasi. Gejala awal keberadaan emas memang ditemukan. Dilanjutkan dengan aktifitas eksplorasi permukaan (tanpa pemboran) di hilir. Mulai muncullah keriuhan di hilir untuk menemukan lokasi ‘kemungkinan’ atau melokalisir keberadaan cadangan yang besar di hulunya. Nah, semakin banyak yang tahu ttg temuan di hilir, semakin banyak yang berkepentingan utk terlibat eksplorasi di hulu dengan kebutuhan ‘energi’ yang lebih besar lagi. Maka, efisiensikan energi dan pastikan bahwa temuan dihilir memang mengarah ke lokasi yang tepat. Juga, tak kalah pentingnya, serahkan pd ahlinya, jangan sampai dikerjakan para eksplorer yg hanya mencari keuntungan di kegiatan hilir dengan cara meng’upgrade’ temuan, seolah bakal ada temuan besar di hulu … padahal psssssttt … kosong … cadangan besar itu mungkin benar ada di hulu tapi tidak berhubungan dengan keriuhan temuan di hilir. Salah interpretasi berakibat salah lokasi dan cadangan lepas …atau tak ditemukan…
Tinggalkan Balasan