Asik juga ketemu orang-orang dari kebangsaan yang berbeda-beda malam itu, di acara perayaan sederhana ulangtahun Kemerdekaan Azerbaijan yang ke-98 atas undangan pak Dubes. Tamerlan Garayev, yang diadakan 23 Mei 2016 yang lalu. Obrolan ringan penuh persahabatan dengan masing-masing staf kedutaan Mozambiq, Sudan, Slovakia, Bosnia, Iran, Russia dan AS; cukup menyenangkan. Berbagai cerita budaya, industri dan hubungan kerja-sama dengan Indonesia banyak terungkap sambil makan malam ‘standing party’ dengan sajian makanan aneka rupa, namun ada yang khas yaitu semacam kebab ayam dan kambing guling bersaos khas Azerbaijan. Lezat.
Slovakia bercerita tentang kesibukan negaranya membangun Bratislava, yang kebetulan saya pernah berkunjung kesana, sehingga obrolan lebih mengasyikkan. Industri daging sapi, ayam dan kambing, cukup maju di sana. Menurutnya, Bratislava layak menjadi ibukota Uni Eropa. Mozambiq dan Sudan bercerita tentang industri migas dan bermaksud utk ekspor ke Indonesia. Juga, pertambangan mineral dan impor tekstil ke negerinya. Dubes Bosnia ‘menjual’ keindahan negerinya dan berkeinginan bekerjasama dengan negeri kita untuk memasukkan Bosnia sebagai rangkaian destinasi wisata pada paket Umroh jemaah Indonesia. Industri militer Bosnia juga cukup maju. Iran coba menawarkan industri militernya. Paling santai ngobrol dengan atase militer Russia yang ceria bercanda, mungkin karena mereka sudah dan akan investasi besar di Indonesia. Pembangunan jalan kereta api di Kalimantan, smelter dan pertambangan nikel di Sulawesi dan yang terbesar adalah pembangunan kilang di Tuban. Atau, bisa jadi karena sosok presidennya yang sudah saya baca di beberapa buku, sehingga serasa mengenalnya, dan juga karena masih hangatnya berita kunjungan Presiden Jokowi ke Russia minggu yll. AS, entah kenapa kok malam itu saya kurang tertarik ngobrol ya hehe .. mungkin karena ada label di kartu namanya ‘political section’, berkesan serius ..
Informasi dari buletin Ĺegacy yang dibagikan untuk para tamu, Azerbaijan memproklamasikan dirinya sebagai Republik Demokrasi Azerbaijan pada tanggal 28 Mei 1918, setelah revolusi Rusia. Masalah politik yang masih rumit hingga saat ini adalah masih dikuasainya sebagian wilayah Azerbaijan oleh negara tetangga, Armenia, yang didukung oleh Russia. Gangguan politik bahkan sampai terjadi perang fisik hingga pem’bumi-hangus’an wilayah Azerbaijan sudah terjadi sejak era kemerdekaannya, oleh aliansi Turki-Rusia.
Saat ini Azerbaijan dipimpin oleh presiden Ilham Heydar oglu Aliyev dan Persana Menteri Artur Rasizadə, yang keduanya menjabat sejak 2003.
Catatan
Tinggalkan Balasan