Adu Panco Presiden
Juli 5, 2016 oleh anangsk
Hah … itu bener video Jokowi dan putranya ??? Setelah foto Boeng Karno yang berkaos dalam dan Gus Dur yang bercelana pendek, baru sekarang muncul lagi presiden yang dengan santai bersarung, tak perlu berjas dasi necis, seolah berpesan akan kerendahan hati. Sambil menggulung lengan kaos dalam putihnya, Presiden menunjukkan lengannya yang langsing kurang berotot, dibandingkan lengan putranya yang begitu gempal terlatih, lalu menepuknya dan berkomentar: ” belum tentu kaya gini ini kuat …” Tawaran adu panco pun (engkol, bahasa Jawa) dilayangkan sang anak ke bapaknya. Menyeruak tanya dalam benak “Apa maksud adegan video pendek ini?”. Pesan moral, sindiran politik, nasihat kesehatan atau teguran buat anak?

Buku
David and Goliath karya Malcolm Gladwell kembali mengingatkan kisah lama tentang si Lemah David melawan si Raksasa Goliath yang kasat mata seharusnya dengan mudah mampu melindasnya. Namun, kita semua sudah mengetahui hasil dari pertandingan ini. David dengan kesabaran, rendah hati dan kecerdikannya mampu mengalahkan Goliath sebagai representasi kesombongan dengan cara melempar batu hingga menjatuhkannya dan membunuhnya. Gladwell menulis dalam bukunya
“Giants are not what we think they are. The same qualities that appear to give them strength are often the sources of great weakness”.
“Yang besar belum tentu kuat”, ungkap sang Presiden kepada putranya seolah memberi pesan moral pada kita semua bahwa kekuasaan, kekayaan ataupun kepandaian yang dilandasi kesewenang-wenangan, ketamakan dan kesombongan akan mampu mencelakakan dirinya sendiri. “Yang besar adalah kuat kesabarannya, yang besar adalah kuat keshalehannya“, pesan penutup Presiden dalam video pendek sang putra, Kaesang.
Ataukah ini dimaksudkan sebagai kelanjutan pesan politik Presiden untuk memperingatkan Tiongkok beberapa saat yang lalu saat kunjungan di laut Natuna? Entahlah.
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Setidaknya ada tiga hal yang bisa saya tangkap dari video di atas, yaitu:
1. Pemilihan media sosial youtube yang gratis namun mendunia sebagai sarana publikasi penyampaian pesan presiden
2. Setting video yang sederhana bersahaja dengan pakaian rumahan seolah mengatakan “saya bagian dari anda, rakyat kebanyakan di negeri ini”
3. Penyampaian pesan itu sendiri, tentang “kekuatan”.