
Mhsw sebagai masyarakat terdidik yang diharapkan akan memimpin bangsa ini pada waktunya nanti, mestinya punya keluhuran moral dan akal-budi sebagai alat kontrol utama dalam setiap aksinya yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas, termasuk dalam melakukan unjuk rasa.
…
Mengamati aksi-aksi mhsw beberapa hari ini, terlihat jelas bahwa mhsw peserta unjuk-rasa tidak menggunakan kerendahan hati dan keluhuran akal-budi dalam usaha mencapai tujuan aksi, tetapi justru lebih mengutamakan tampilnya eksistensi diri, yang seakan sudah menjadi tujuan aksi. (Lihat gambar di atas). Gestur para pimpinan BEM yang tidak menguasai materi tuntutan aksi, ketika dialog dengan Menhumkam di ILC, dan sikapnya yang JUMAWA dengan memberikan syarat beberapa hal supaya terjadi pertemuan dengan Presiden, menunjukkan hal tersebut masih di tataran eksistensi diri (arogansi) yang jauh dari kepentingan masyarakat luas. Tinggi hati, rendah akal-budi.
…
Sejak akhir 80an, demo mhsw selalu perhatian ttg kemurnian tujuan sesuai karakter Gerakan Moral yang disandangnya, sehingga di tataran operasi perlu membatasi peserta dari kemungkinan masuknya para penumpang gelap. Anehnya, demo mhsw seminggu ini terkesan justru mengundang penumpang gelap Tanpa Bentuk alias para perusuh/kriminal, yang sejatinya mereka tidak memahami tujuan aksi atau memang hanya pengacau keamanan semata, dibuktikan dengan banyaknya foto/video beredar yang menunjukkan mereka hanya tenaga bayaran yang masih berusia SMU/STM. Kebetulan atau salah berteman?
…
Melihat banyaknya korban cedera bahkan hilangnya nyawa serta kerugian negara karena banyaknya kerusakan fasum/fasos yang disengaja dan menyimpang dari tujuan aksi, sudah seharusnya BEM sebagai elemen elit berpendidikan tinggi (yang disubsidi dari pajak) yang menginisiasi unjuk-rasa ini, perlu mengembalikan marwah dirinya sebagai Agent of Changes melalui Gerakan Moral yang berintegritas dan berbasis pengetahuan, dengan cara MEMOHON MAAF secara terbuka kepada bangsa Indonesia atas besarnya akibat buruk yg disebabkannya.
…
Kesalahan yang tidak disengaja itu biasa, namun bagaimana memperbaikinya, disitulah nilai kehormatan Anda.
Tinggalkan Balasan