…

…
Mumpung dalam suasana karantina mandiri akibat Covid-19, saya coba main medsos yang akhirnya terperosok dalam penawaran online training Udemy.com. Kebetulan yang ditawarkan cukup murah dan menarik, karena berhubungan dengan beberapa buku yang pernah saya baca terkait dengan Otak dan Perilaku, seperti The Brain That Changes Itself , Personality: What makes You the Way You Are dan Quiet, yang ketiganya juga ada dalam blog ini.
…
Karena pelupa maka seringkali buku yang dibaca, saya buatkan tulisannya dalam blog ini, termasuk kursus ini, sehingga menjadi catatan yang bisa dibaca ulang dimanapun berada. Berikut ini adalah gambar besar dari keseluruhan isi kursus.
…
Kursus ini diadakan oleh Udemy.com dengan judul “Neuroscience for personal development“. Isinya tentang perilaku manusia dalam kaitannya tentang struktur otak kita. Menurut kursus ini, ada empat struktur otak yang bertanggung-jawab terhadap perilaku kita, yaitu: Reptilian brain, Neo-limbic brain, Paleo-limbic brain dan Prefrontal brain. Berikut ini penjelasan garis besar masing-masing struktur otak tersebut. Masih banyak lagi sub-bab dan contoh kasus, juga latihan dari masing-masing peran struktur otak tsb yang tidak dapat diringkaskan dalam blog ini, mengingat banyaknya materi. Ikutilah kursusnya karena sungguh menarik untuk bekal memahami diri sendiri, orang lain dan relasi sosial.
…

…
Reptilian Brain (RB)
. .
Bertanggung-jawab untuk semua jenis fungsi fisiologis dasar seperti pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dll. Ini tempat bagi naluri bertahan hidup dan bertanggungjawab untuk menghadapi situasi yang mengancam. Secara teknis ia bekerjsama dengan amigdala limbik. Reptilian brain disebut jg ‘otak primitif’, yang memicu respon fisiologis untuk hasil yang positif dalam situasi kritis atau dalam tekanan. Tiga strategi yg dipergunakan untuk respon terhadap tekanan adalah:
…
- Flee: melarikan diri, otak memerintahkan pengiriman darah ke kaki sehingga otot mendapatkan oksigen lebih untuk mampu berlari cepat.
- Fight: bertarung atau mengintimidasi lawan, mengirim darah ke bagian-bagian tubuh untuk bertarung.
- Freeze: ‘mengecilkan’ diri dengan harapan lawan akan mengabaikan. Otak tidak memerintahkan jantung untuk memompa darah lebih kencang tapi justru memperlambatnya. Dan energi akan turun.
…
Reptilian brain ini mempunyai fungsi primitif, yaitu tidak bisa belajar, tidak bisa berevolusi atau adaptasi. Juga tidak mempunyai memori. Bila dipicu oleh amigdala, ia akan memilih 3 strategi tersebut untuk bertahan.
…
Reptilian Brain (RB) akan aktif ketika muncul rasa khawatir terhadap suatu hal, walaupun belum tentu akan terjadi, sehingga menimbulkan stress. Strategi Flee, bisa diartikan ingin berada di tempat atau situasi lain (anxiety). Respon fisik akan terjadi seperti tangan bergetar, kaki bergerak saat duduk, jari-jari terus bermain pen, dll. Suara tidak stabil, ingin ke belakang, insomnia … Itu adalah perintah otak limbik untuk lari. Respon strategi Fight, menyebabkan sikap agresif (intimidate). Merasa superior, tangguh. Leher, rahang dan lengan terasa tegang. Suara menjadi lebih keras, nada tinggi dan jelas. Tidak sabar dan mata menyipit namun tajam menatap, fokus pada lawan. Respon strategi Freeze, menginginkan masalah cepat selesai. Merasa tak mampu hadapi masalah dan membutuhkan bantuan (helplessness). Demoralization. Tak berdaya. Seluruh tubuh terasa lesu. Suara rendah lambat, sedikit kata. Menangis. Sangat lelah bahkan sesak napas.
…
Relational stress management (RSM)
Upaya pendampingan terhadap penderita stress utk masing-masing strategi:
…
Strategi Flee
Orang yang sedang mengambil strtegi ini akan cenderung mengalihkan pandangan. Ingin beralih dari situasi yang ada. Bila memintanya bersikap tenang, akan dirasakannya sebagai upaya membatasi kebebasan untuk lari, melepaskan diri. Memberikan pertanyaan dengan jawaban ya/tidak (close question), akan membuatnya bingung. Pendamping jangan bersikap yang bisa ditafsirkan sebagai upaya menekan, seperti berteriak, mengancam atau memberi sangsi. Lebih baik segera bekerja bersama. Ajukan pertanyaan terbuka (open question), tawarkan beberapa alternatif solusi, dan letakkan masalah pada proporsinya, serta berikan harapan. Buatlah suasana santai, bila perlu berikan lelucon atau aktifitas santai lainnya.
…
Strategi Fight
Respon orang pada strstegi ini mudah terlihat. Berdiri tegak, bersuara keras, nada tinggi. Menunjukkan ketidak-sabaran. Ketegangan naik, terlihat dari rahang dan urat lehernya. Karena sedang menunjukkan over-power, maka sebaiknya jangan lakukan interupsi, buatlah tertawa. Akui kesalahan, berikan empati. Tawarkan alternatif solusi. Karena karakter Fight stress adalah impatience, maka perlu langsung to the point dan factual.
…
Strategi Freeze
Memintanya untuk mengambil alih, pegang kendali atau bersikap berani, menunjukkan kekuatan hanya akan membuatnya semakin menderita. Humor bukan cara tepat. Berikan pemahaman, duduk bersama, hargai dia, pelukan bisa membantu. Ingat tujuan nya adalah keluar dari otak reptil. Menghilangkan bahaya yangg dirasakan dan menawarkan perlindungan serta menunjukkan langkah kecil ke arah yg benar. Intinya adalah finding protection.
…
Pada intinya, bila kita ingin membuat tenang penderita stress, perlu dihilangkan rasa bahaya yang dirasakannya dengan menunjukkan bahwa kita berada di pihaknya. Ini adalah elemen umum untuk menghilangkan kebutuhan adanya reaksi defensif sehingga respon stress akan memudar. Upaya pertama yang perlu dilakukan adalah mematikan otak reptil.
. . .
Reaksi strategi Flee, Fight dan Freeze bisa berubah-ubah dalam waktu singkat ketika kondisi stress. Ingin lari, marah lalu menyerah, sangat umum terjadi dalam suatu kasus kritis yg membuat stress.
…

Paleo-Limbic (PL) Brain (Limbig amigdala)
PL bertanggung-jawab atas reaksi individu dalam suatu kelompok. Seperti diketahui bahwa Self Confidence (SC) dan Trust penting untuk bisa mendapatkan akses masuk ke dalam kelompok. Reaksi emosi dan perilaku sangat berhubungan dengan posisi SC – Trust kita.
…
Tingkat rasa SC dan Trust ini digambarkan dalam bentuk dua garis sumbu berpotongan. Sumbu vertikal adalah sumbu SC. Di bagian tengah sumbu adalah zona assertiveness. Kurangnya SC akan mengarah pada Submissiveness, dan SC yang berlebihan akan mengarah pada Dominance. Tingkat paling rendah dari Submissiveness adalah rasa auto-mutilation and suicide, sedangkan paling atas atau titik potong sumbu adalah rasa Perfectionism and Credulity. Sedangkan tingkat terendah dari Dominance adalah rasa Flattery and Seduction, dan yang tertinggi adalah Sadism and cruelty.
…
Dominance: Mild dominance – narcisistic personality
- Flattery and Seduction
- Manipulation of feeling, in order to alienate the person
- Mockery, in order to de-stabilize level for refined violence against objects
- Intimidation,
- Sadism, cruelty, enjoying to see others suffer
…
Submissiveness:
- Perfectionism (takut berbuat salah), credulity (thd dominan)
- Sensitivity, thd penderitaan sendiri
- Superstition, irrational fear if sanction, panic attacks
- Panic attack, guilt
- Auto-mutilation, sucide
…
Submissiveness hanya mungkin terjadi bila memang berserah diri pada kelompok Dominance.
…
Tingkat Trust digambarkan pada sumbu horizontal, dengan bagian tengah sumbu adalah zona Assertiveness, kekurangan Trust akan mengarah pada sikap Marginality, dan berlebihan Trust akan mengarah pada Axiality. Tingkat terendah Marginality adalah Conspiracy dan yang tertinggi adalah Uneasiness at sharing. Sementara tingkat terrendah dari Axiality adalah Easines at sharing dan yang tertinggi adalah Connection to the universe.
…
Pada sumbu Trust, zona Assertiveness dibatasi oleh dua ujung ekstrim, yaitu: Marginality dan Axiality. Bentuk ekstrim dari marginality adalah paranoia, sebaliknya bentuk ekstrim dari axiality adalah mystical delirium.
…
Marginality:
- Uneasiness to share private life
- Feeling of loss contact with others
- Megalomaniac speech due to loss of connection with others
- Sense of exclusion
- Feels there is conspiracy theory against him or her
…
Axiality:
- Ease at sharing
- Feeling of percieving a hidden meanings of things
- A feeling of communicating with others witout words
- Communicating with things
- Feels connected to the universe
…
Kelompok Marginal merasa susah sekali mempercayai orang lain dan merasa terancam oleh kelompok predator, sementara kelompok axial merasa diuntungkan dlm kelompok. Namun kelompok axial sering kali juga naif, sehingga bisa membawa kesulitan.
…
Reptilian brain sudah aktif sejak dilahirkan, sedangkan Paleo-limbic aktif kira-kira umur 2 tahun ketika anak mulai bersosialisasi. Trustworthy yg rendah di masa kecil dan selalu meminta ijin untuk bertindak, akan berdampak dimasa selanjutnya seeing selalu merasa tidak mendapat kepercayaan dalam bawah sadarnya. Solusinya, finding a balance between authority and freedom. Namun perlu pengawasan yang tegas bila anak mulai melintas batas berbahaya. Keberadaan the authority sangat menentukan perkembangan selanjutnya. Terlalu strict and rigid akan membentuk Submisiveness, sebaliknya terlalu longgar aturan dan disiplin, akan membentuknya menjadi Dominance. Paleo-limbic sangat rigid dan lamban untuk berubah, bergantung pada pengalaman hidup. Kondisi sementara dalam group memungkinkan tingkat SC dan Trust berubah posisi.
…
Mengubah posisi SC – Trust dalam group perlu dilakukan, meskipun menaikkan tingkat SC tidak bisa seketika, karena rigiditas dari paleo-limbic brain. Menggali posisi traumatik masa lalu, misalnya pengeroyokan, pemerkosaan, dll. akan sangat membantu untuk bisa menerima keadaan dengan sadar, bangkit dan menaikkan SC. Tujuan dari positioning group adalah stabilitas. Rebound effect adalah posisi kembali ke central referal point setelah mengalami masa naik-turun. Pendampingan coach direkomendasi.
…
Relational Group Positioning Management (RGPM)
Marginalitas dalam Dominance seringkali bersikap resisten, namun bisa berubah menjadi agresif. Tujuan RGPM bukan mengubah positioning, namun untuk mengelolanya dengan baik. Diperlukan sikap menghargai dan tidak menyalahkan dimanapun posisi group lainnya, karena kita tidak akan bisa mengubahnya. Yang terbaik bisa kita lakukan adalah mendorongnya untuk keluar dari Paleo-limbic melalui komunikasi. Perlu diingat bahwa pihak lain bisa jadi tidak dalam level perilaku rasional untuk mulai berdiskusi secara rasional tentang siapa yang salah atan benar. Jangan terseret pada isi diskusi karena dalam hal ini tidak penting. Untuk membantu anak-anak mencapai ketegasan (assertiveness), perlu dibuatkan kerangka kerja dimana anak-anak merasa bebas untuk eksplor banyak hal, dan orangtua hanya mengawasi batas-batasnya. Berbeda dengan Reptilian brain yang sedang dalam sosisi bahaya dan membutuhkan teman, Paleo-limbic tidak membutuhkan kita sebagai teman, sehingga sedapat mungkin kita tidak berada dalam sosisi over-power. Harus bisa acting dalam posisi netral, menjaga jarak, menghargai untuk bisa meulai komunikasi tentant niai-nilai yang bague dalam limbic brain, dengan harapan bisa memicu prefrontal-brain untuk teraktifkan. Jangan lupa bahwa paleo-limbic sangat rigid (susah berubah), sehingga kesabaran sangat diperlukan. Berikan cukup waktu untuk beradaptasi dan jangan berharap dapat berubah dalam waktu yang pendek. Sabar. Tetap perlu diingatkan bila perilaku sudah diluar batas.
…

…
Neo-limbic brain
Ini adalah struktur ketiga dari otak yang berfungsi untuk mengelola motivasi dan emosi terdalam. Setiap pengalaman hidup kita, hingga yang paling dalam, disimpan disini. Untuk memahami identitas diri sebenarnya, perlu menggali ingatan yang paling dalam ini. Dan yang lebih penting lagi adalah mampu membebaskan diri dari ekspektasi orang lain. Disini juga kita menentukan kesadaran diri (Consciousness). Bisa mengenali situasi, dimana kita seolah sudah mempunyai SOP, tentang bagaimana menghadapinya. Serasa autopilot. Disini tempat semua yang sudah dipelajari akan tersimpan, seperti misalnya bagaimana berjalan, mengemudi, berkomputer dll. Semua seperti instan, mengemudi sambil berkomunikasi, makan, dll. Disini akan ditemukan kontradiksi dan paradoks personality yang rumit.
…
Perlu disadari, apakah kita menjalani hidup ini atas dasar ekspektasi lingkungan sosial atau atas berdasar motivasi diri sendiri.
…
Primary Personalities
Karakter dari Primary Motivations ini adalah penuh energi yang memberi semangat dan motivasi berkelanjutan. Ini sudah tetap (fixed) pada saat awal kehidupan dan tidak akan berubah atau berkembang. Ini sebagian ditentukan oleh gen dan sebagian lainnya oleh lingkungan sosial awal. Primary Motivations atau Intrinsic motivations, ditentukan oleh fakta bahwa telah tertanam sekali, dan untuk selamanya di dalam inti personaliti primer (core of primary personalities). Terbaik yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi motivasi utama, menerimanya dan menghargainya karena merupakan representasi ideal cara hidup kita. Karakteristik kedua adalah motivasi-motivasi utama sebagai sumber energi (Gives us energy), mereka seperti motor yang terus berjalan tanpa henti dengan emosi yang stabil. Karakteristik ketiga adalah mereka tidak membutuhkan imbalan dari luar berhubung memang tidak berharap hasil (no need for results). Hasil yang positif ataupun negatif, tidak mempengaruhi kesenangan individu. Misalnya, walaupun bersuara buruk tapi tetap menikmati bernyanyi, atau walaupun badan besar tapi tetap bisa menggemari menari. Kesenangan itu berada pada dirinya, bukan karena yang dipikirkan oleh pihak lain. Masih banyak orang yg belum menyadari kegemaran dirinya. Lalu, bagaimana mengidentifikasi Primary Motivations anda sendiri? Lihatlah apa yang anda lakukan dan apa yg anda sukai, apakah memberikan anda energi kegembiraan atau kebahagiaan?
…
Guidlines:
- Apakah anda menikmati, bila sesuatunya mudah, atau lebih suka ada tantangan? (Easy or challenge)
- Apakah lebih suka action atau reflection? (Action or reflection)
- Apakah lebih suka bergaul dengan teman atau lebih suka sibuk sendiri? (Together or alone)
- Merasa introvert atau extrovert?
…
Pilihan bisa keduanya cocok atau bergantung kondisi. Cobalah utk menggali lebih dalam, apa yang memotivasi anda. Apakah lebih suka sharing with others atau enjoying nature. Atau, kemenangan lebih membahagiakan, atau helping others lebih menarik? Ingat, ini bukan What you like, tapi what you enjoy. What give you choice and energy. Hal apa yang bisa menggerakkan dan membahagiakanmu di dalam sana? Apa yang bisa memberikan arti bagimu.
…
Impact of the reptilian strategies
Saat dilahirkan, kita memiliki 100 billion neuron, dan setiap neuron mempunya 100.000 koneksi. Tiga bulan berikutnya, hanya sisa 10.000 koneksi. Yang terjadi dalam bulan-bulan pertama tsb, sangat bergantung pada lingkungan dimana kita berada. Koneksi yang tidak aktif, akan mati, karena tidak dipergunakan. Ingat, bahwa saat kelahiran, reptilian brain sangat aktif, dan punya 3 strategi. Termasuk dalam situasi aman tanpa bahaya (standby mode), RB mempunyai 4 kondisi, dan bayi akan mengalami 1 dari 4 kondisi tsb. Idealnya, dalam perkembangannya, siapa kita, akan didasarkan pada satu kondisi tsb. Identitas diri didasarkan pada modus ‘fleeing’ yg menyukai pergerakan dan perubahan, dan akan berubah menjadi mode ‘fighting’ karena menikmati tantangan dan kemenangan, kemudian berubah menjadi mode ‘freezing’ karena menyukai perhatian dan berbagi (caring and sharing). Dan terakhir, mode ‘stand by’ karena menyukai kontemplasi dan berpikir (thinking). Setiap strategi (mode) ada dua modulasi, tergantung pada tingkat kesuksesan yang diperoleh dari strategi utama. Apakah lebih mudah kontemplasi, atau lebih mudah lari, atau justru merasa perlu berlindung, atau cukup dengan mengintimidasi atau malah harus bertarung ? Apakah lebih mudah mencari perlindungan atau harus membantu lainnya?
. . .
Tingkat risiko setiap pilihan strategi akan menentukan personality kita. Bila kemudahan adalah yang kita sukai, maka akan berkembang menjadi extrovert. Bila membutuhkan usaha lebih banyak untuk sukses, akan menjadi introvert. Extrovertion akan mendatangkan kepuasan instan tanpa hambatan, sementara introversion akan lebih lambat merasakan kepuasan sebagai refleksi kedisiplinan dan keseriusan, perencanaan, ethic, efisiensi. Cara lain melihat hal ini adalah dengan membuat perbedaan antara individual dan personality sosial. Stand by tidak membutuhkan kehadiran orang lain. Personality ini menyukai kesendirian. Fighting dan Freezing jelas membutuhkan kehadiran pihak lain, sebagai musuh ataupun pelindung. Penting untuk dipahami bahwa kita bisa mempunyai antara 2 dan 4 personality untuk menentukan siapa kita sebenarnya.
…
Secondary Personalities
Setelah 3 bulan, ketika primary personalities pada akhir pembentukannya, secondary personality mulai terbentuk melalui ingatan yg ‘dipaksakan’ sebagai ajaran positif. Perilaku dengan penyemangat “carrot” akan berdampak motivasi positif, sebaliknya perilaku dengan stimulus “stick” Akan berdampak pada motivasi negatif. Lingkungan biasa mengajarkan perilaku anak dengan “stick n carrot”, sebagai budaya ajaran yang menurun.
…
Secondary personalities dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya serta primary personalities yang sudah terbentuk sebelumnya. Keseimbangan antar kekuatan primary dan secondary personalities akan terbentuk. Seringkali lingkungan akan mengkoreksi sikap dan perilaku yg tidak layak. Menghardik anak yang selalu bergerak kesana kemari (fleeing) akan menyebabkan trauma dan menutup sumber motivasi dan kesenangannya serta tidak menggunakannya di kemudian hari. Sebaliknya, dengan memberikan hadiah (carrot) untuk tidak berlompatan, akan membuatnya senang dan tidak traumatik.
…
Karakter Secondary personalities ini adalah dapat berubah (Can change), perlu upaya keras (Cost us energy) dan membuthkan adanya hasil (Need for results).
…
Loss of motivation
Sering kita mendengar “aku gak tahu apa yang mesti kulakukan dlm hidup ini”. Seharusnya sudah jelas bahwa pilihan hidup mesti didasarkan pada primary personalities, bukan pada secondary personalities. Setidaknya, bila bisa nyaman menikmati apapun yang kita rencanakan, tanpa berrisiko demotivasi ketika mendapat hambatan. Jadi, contohnya, ketika memulai studi, apakah memilih berdasar kesukaan (passion) atau karena keinginan orangtua atau karena kemungkinan pendapatan yang akan dihasilkan dari pekerjaan nantinya? Ingat bahwa motivasi kenaikan gaji hanya akan bertahan 3 – 6 bln saja, tidak berkelanjutan. Oleh karenanya, untuk membuat pilihan-pilihan tsb, perlu benar menyadari primary personalities anda. Bisa jadi akan menemukan beberapa pilihan, atau mungkin justru masih belum bisa meyakini primary personalitiesnya. Berikut ini yang akan terjadi bila masih belum menemukan dasar motivasi. Ini merupakan indikasi bahwa secondary personalities telah menutupi primary personalitiesnya. Ini terjadi karena tidak meyakini bahwa sebenarnya sudah mempunyai primary personalities. Periode krusial ada pada usia 3-6 tahun. Bila pada tahun-tahun tsb primary personalities terrepresi, terabaikan atau terkerdilkan, maka akan bisa berakibat kelainan pathologis (pathological disorders), dimana kehilangan motivasi adalah akibat awal, yang dalam jangka panjang akan bisa bertendensi menjadi depresi. Anak-anak ekstrovert yang dimasukkan dalam sekolah yang sangat ketat, akan bisa menyebabkan hal seperti ini. Stress. Hal ini juga terjadi pada anak-anak introvert yang selalu disalahkan oleh orangtuanya karena merasa takut bersosialisasi. Bagus saja mendorong anak untuk bersosialisasi, asalkan dengan lembut dan tanpa menghakimi atau mengurangi nilai kecenderungan emosional mereka. Tapi, memilih diam pun, bukan suatu yg salah. Berbeda dengan primary personalities yang sudah fixed, masih ada cara untuk mensiasati dimensi negatif dari secondary personalities. Ini adalah proses identifikasi dan melepaskan langkah demi langkah.
…

…
Obsessions – How we spot them
Lapis ketiga diatas Primary dan Secondary Motivations, istilah teknisnya adalah Hyper investment, dan medisnya adalah Neurosis, yang biasa disebut Obsesi.. Jatuh cinta adalah contoh obsesi atau hyper investment. Bisa berada dalam situasi sangat tidak bersalah, atau memang betul invasif atau destruktif. Ini memberi rangsangan untuk perilaku addictive seperti workaholism, alcoholism, shopaholic, dll. Bahkan bisa mempengaruhi lainnya. Titik balik diatas primary motivations adalah dimana kesenangan (passion) kita berubah menjadi obsesi. Perlu perhatian. Bgmn mengenalinya? Ingat ketika merasa joy, satisfaction dan relief dgn primary dan secondary motivations. Disini tidak ada satisfaction, selalu tidak cukup, selalu ingin lebih walaupun kesuksesan sudah diraih. Bila seorang obsesif tidak mendptkan keinginannya, bisa tak terkendali dan akan terus mengganggu pikirannya. Ini kontras dengan primary motivations, yang bila tak bisa terpenuhi kesenangannya maka tak terlalu terganggu pikirannya. Selalu siap dengan yang terburuk. Karakteristik ketiga adalah besarnya energi untuk sebuah obsesi. Sangat melelahkan, setidaknya untuk orang lain. Obsesive person terlihat bertindak berlebihan, karena sikap invasif dan terus berulang sehingga menjadi membosankan, mengesalkan, dan melelahkan.
…
Causes and mechanism
Mengapa terjadi obsesi? Karena yang diinginkan tak bisa didapatkan, sehingga berusaha mengganti objek yg mirip dengannya namun tetap tak bisa menggantikannya karena hanya ‘mirip” dan bukan ‘sebenarnya’. Anak yang belum mature otak prefrontalnya, tidak mempunyai alat utk menangani masalah kekecewaan tsb. Sehingga otak neo-limbicnya akan ‘mengeras’ atau terpateri dengan kekecewaan tsb. Bahkan bisa terjadi menyimpannya di tempat yg paling dalam, diluar kesadaran. Ini yg disebut small social trauma, dan akan menyebabkan perilaku yang berubah, yang seharusnya dihindari dengan segala daya. Setelah 17 tahun, tidak ada perubahan perilaku karena pre-frontal mulai aktif dan mampu mengatasi persoalan-persoalan tsb.
…
Seorang anak yang merasa dipermalukan orang tuanya karena mendapatkan nilai buruk, akan terbentuk rasa tidak percaya pada orang lain (merasa dikhianati org tuanya) dan mengganti sikapnya menjadi perfectionism. Substitusi dari tindak obsesif bisa perfectionism, atau menjadi lucu, atau hal lainnya, yang tidak berbahaya. Yang berbahaya adalah bila object obsesi terus bergerak atau berubah. Kompensasi akan terus berulang dilakukan.
…
Belajar NBA bisa jadi untuk alasan memenuhi obsesi pengetahuan, sains, atau pertumbuhan personal. Bila selalu melakukan lompatan teori tanpa merasa puas, selalu mencari yang lain, cobalah bertanya, bagian mana yang ‘menutupi’ dirimu sehingga harus melakukan kompensasi?
…

…
Prefrontal brain
Struktur otak ke-4 adalah Prefrontal brain, hasil proses evolusi yang menakjubkan. Ini yang membuat manusia menjadi unik, karena tidak ada mahluk hidup lain yang mempunyainya. Tiga struktur otak lainnya, bisa dipunyai oleh mahluk hidup lain. Reptilian dan paleo-limbic adalah dasar yang menempatkan manuaia tidak memounyai hubungan lagi dengan kemampuan berpikir logis. Di sisi lain, dalam Neo-limbic terletak esensi siapa kita sebenarnya, dengan ingatan dan motivasi. Namun, tetap masih belum menunjukkan bhw kita manusia. Siapapun yang mempunyai anjing atau kucing, bisa menunjukkan bhw mereka punya karakter masing-masing, seperti suka, tidak suka dan motivasi. Prefrontal yg membedakan bahwa kita manusia, meskipun ada mamalia yang juga mempunyainya. Lumba2, gajah, anjing, dan kera-kera besar. Ukuran otak prefrontal mereka adalah normal saja, tidak seperti milik manusia yang sangat besar volumenya. Disinilah bedanya. Prefrontal brain seperti super-komputer yang mampu mengambil keputusan tanpa kesadaran, dari input yg bermacam-macam, kemudian mengkombinasikannya secara inovatif dan kreatif untuk menyelesaikan masalah. Dengan demikian, prefrontal brain adalah alat utama yang adaptif dan kreatif dan sesuai untuk situasi yang sebekumnya tidak diketahui dan rumit.
…
Seperti diketahui bahwa neo-limbic bekerja secara autopilot dalam menghadapi dunia ini, untuk perilaku kecil yang rutin sehingga bisa efektif dalam kehidupan sehari-hari. Prefrontal brain digunakan untuk menghadapi masalah dan situasi yang baru dan rumit. Kita selalu resisten terhadap perubahan, karena sebenarnya kedua otak limbic keberatan untuk melakukan kontrol dan melimpahkannya ke prefrontal. Cobalah minta kolega anda untuk melakukan hal yang tidak mereka inginkan. Mempertanyakan dan menolak permintaan tsb adalah indikasi otak limbik mereka untuk minta lebih banyak info. Aksi ini adalah indikasi aktifitas prefrontal. Pastikan bahwa ini bukan karakter animator yang memang suka perubahan.
…
Bila limbic brains resistan dalam menghadapi situasi rumit, maka akan kembali ke reptilian brain untuk melakukan respon. Disinilah prefrontal berperan untuk mengolahnya setelah reptilian brain mengirimkan signal. Bisa dikatakan bahwa stress adalah signal dalam otak untuk berpindah peran dari reptilian ke prefrontal. Sehingga tidak ada lagi stress dan akan dirasakan kedamaian dan ketenangan, dalam kendali penuh atas mental kita. Emosi akan terbuka pada dunia dan mulai ingin tahu terhadap hal-hal baru, kreatif dan intuitif. Artinya, kita telah menggunakan otak kita secara optimal.
…
Menggunakan prefrontal brain bukan berarti menyetujui semua pendapat, namun setidaknya telah mendengar opini lainnya sebelum tentukan keputusan. Artinya, tidak perlu memaksakan diri untuk memenangkan opini. Namun juga tidak perlu harus mengalah bila memang harus mengatakan ‘tidak’. Intinya adalah harus terbuka dan bersikap dewasa.
…
Ketika lahir, prefrontal brain belum matang dan terus berkembang hingga tingkat kematangan mencapai usia 24 thn, dimana diharapkan sudah mampu mengkontrol emosi. Maka janganlah kaget bila remaja sering bersikap berlebihan (over-reacting) karena prefrontal brain yang mengkontrol emosi memang belum matang. Jadi sangatlah tidak tepat bila menuntut anak-anak atau remaja untuk bersikap seperti orang dewasa. Mereka bukanlah miniatur orang dewasa. Otaknya belum berkembang sepenuhnya. Biarkanlah mereka berperilaku seperti apa adanya anak-anak. Adalah tidak adil bagi mereka dan kita, bila mengharapkan mereka menjadi orabg dewasa, karena kemampuan berperilaku dewasa bukanlah dalam kontrol orang dewasa atau mereka sendiri.
…
Bgmn mengarahkan orang untuk menggunakan prefrontal brain? Disinilah maksud kursus ini, yaitu berharap seseorang mampu meninggalkan reptilian brain dan limbic brain untuk pindah ke prefrontal brain. Cobalah selalu membuat pertanyaan terbuka terhadapnya, supaya mereka mampu berpikir tentang diri mereka sendiri, dan juga mampu melihat perbedaan situasi sehingga bisa berubah dari yang kondisi rutin ke pemikiran kritis.
. . .

…
Final conclusions
Dengan reptilian brain bisa mengetahui bagaimana mengkontrol diri bila menghadapi stress. Dengan paleo-limbic, bisa mengetahui posisi fundamental kita dalam group, dengan menggunakan sumbu Trust vs Self-Confidence. Dengan neo-limbic, kita mengetahui tentang Intrinsik dan Ekstrinsik Motivasi, begitu juga dengan Obsesi. Kita juga belajar bagaimana menghubungkan dengan motivasi jangka panjang berkelanjutan dan menyingkirkan perilaku dangkal. Kita bahkan sudah belajar memasuki lubang terdalam untuk mencari trauma dan berdamai dengannya. Prefrontal brain, membawa kita ke kesuksesan adaptasi dan perubahan. Bila suatu hal tidak berjalan sesuai ekspektasi, bisa belajar melihatnya dengan parameter situasi lain berdasar struktur otak yang aktif. Ini memberikan kita semua bekal untuk berhadapan dengan yang lain dan mampu mengambil keputusan sendiri. Ini adalah inti dari semua, the new cognitive and behavioral approach, yang memberi pengetahuan dan penjelasan mengapa kita berperilaku begini, sehingga setiap pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasar pilihan sadar dan hidup kita bukan lagi dikontrol oleh ketidak-sadaran, atau hanya warisan pendidikan atau lingkungan sosial semata. Atau dengan kata lain, kita sendiri adalah satu-satunya pihak yang bertanggungjawab dan punya kekuatan terhadap hidup kita sendiri. Jadi, gunakanlah pengetahuan ini secara bijaksana untuk menghubungkan kembali dengan primary motivations, dalam berhadapan dengan mekanisme kompensasi anda. Hilangkan intolerance, berhentilah hidup berdasar keinginan pihak lain, dan mulailah hidup yang nyaman.
…
Temukanlah siapa anda sebenarnya, dibawah lapisan-lapisan ekspektasi sosial, kemudian fahamilah dan terimalah dengan rasa hormat dan jalani hidup anda, serta mulailah bersosialisasi. Tetap berperilaku sesuai siapa anda sebenarnya dan temukanlah orang-orang yang mencintai dan menghormati anda seperti apa adanya.
…
This is what you are meant to be. Become the best version of your self.
…

Tinggalkan Balasan