Surfing di youtube diakhir minggu, tersesat dalam tampilan videoclip musik dangdut Jawa lembut yang enak didengar, dilantunkan pasangan penyanyi muda rupawan, Dory Harsa (DH) dan Nella Kharisma (NK). Hanya dalam satu bulan, videoclip lagu ‘Banyu Moto” di youtube ini mampu meraih 27 juta viewers. Luar biasa, bahkan mencapai trending youtube menurut penyanyinya. Selamat. Tentu ini berdampak revenue yang wahhh dari Youtube, memancing untuk tahu lebih dalam.
Apa yang membuat video ini begitu meledak? Penulis bukan penyanyi, namun bisa merasakan keluwesan gaya dan keindahan suara penyanyi NK yang memang berdarah seni dari kedua orangtuanya. NK telah lama merintis karir sebagai penyanyi panggung dan semakin melejit dengan lagunya ‘Jaran Goyang‘ yang menggaet 249 juta views. Dia juga pernah diundang sebagai penyanyi tamu di Indonesian Idols untuk menyanyi bersama Judika, dan beberapa kali tampil di luar negeri (Hongkong dll.). Sedangkan DH yang berparas tampan dan bersuara lumayan oke, ternyata juga cukup luwes di atas panggung. Lalu, apakah karena penampilan mereka semata yang membuat videoclip ‘Banyu Moto’ menjadi trending? Bukan .. Perlu menelisik kedalam akun medsos mereka untuk melihat prosesnya.
NK, penyanyi lajang rupawan asal dan domisili Kediri ini mempunyai akun Instagram (IG) dengan 5.9 juta follower dan banyak akun pendukungnya yang masing2 berfollower banyak juga. Dia juga mempunyai akun di youtube yang menampilkan banyak videoclip lagu-lagu sendiri dan cover dari penyanyi lain. Juga, banyak channel di youtube yang menyajikan aktifitas NK sehari-hari, videoclip, IG Live dan penampilannya di panggung. Reputasi sebagai penyanyi panggung dangdut Jawa ini memang sudah terkenal.
Lain halnya dengan DH, yang juga sudah release beberapa video clip lagu-lagunya, sebelumnya lebih dikenal sebagai jagoan penabuh gendang almarhum Didik Kempot, yang selalu mengiringinya hingga tenar di Suriname. Gendang adalah alat musik utama dalam genre musik dangdut, dan dengan keahliannya mampu menyihir para penonton untuk turut bergoyang, dan sering didorong alm. Didi Kempot untuk mengisi jeda dalam penampilannya sebagai penyanyi antar-waktu, dengan lagu khasnya ‘Kangen Nickerie‘. Penggemar yang banyak dari kaum hawa sering mengelu-elukannya saat di panggung karena rupawan dan tampilannya yang sopan rendah hati. DH juga mempunyai akun IG dengan 1.1 juta follower dan beberapa akun pengemarnya yang masing-masing juga ber-follower banyak. Selain itu, juga mempunyai channel di youtube dengan 264 ribu subscriber, namun mampu menggaet 6.6 juta viewers untuk video clip ‘Sing tak sayang ilang‘ dalam satu bulan dan 4.8 juta viewers untuk ‘Ojo nesu-nesu‘ sejak 4 bulan yll.
Pasangan NK-DH yang masing-masing sudah mempunyai jutaan penggemar ini semakin menanjak popularitasnya ketika keduanya tampil duet dalam acara penggalangan dana untuk mereka yang terdampak Covid-19 di Kompastv, dan di De Tjolomadoe, juga terus berlanjutnya komunikasi di akun IG mereka yang terkesan mesra dimata penggemarnya. Live IG mereka berdua selalu ditunggu penggemarnya, bahkan mampu menyedot 15 ribu akun penggemar untuk melihat sekali dialog live mereka berdua, yang isinya sebetulnya hanya canda ringan belaka… Luar biasa.
Fenomena Black Swan seperti ditulis Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan mengatakan bahwa “Melihat angsa putih bukan sebuah penegasan bahwa angsa hitam tidak ada. Dengan melihat adanya seekor angsa hitam, dapat ditegaskan secara formal bahwa tidak semua angsa berwarna putih!”.
Dan fenomena tersebut juga terjadi dalam kasus ini. Penampilan panggung dari kedua artis ini dijamin akan heboh dikalangan milenial-kultural, bukan karena kualitas aksi panggung, namun lebih karena dukungan proses kedekatan personal mereka berdua yang terbangun (atau dibangun?) melalui sosial media. Apapun yang ditayangkan mereka berdua bersama, entah itu gambar, video atau tatap-muka, akan selalu mengundang penggemarnya untuk mengerumuninya. Dan bukan tidak mungkin akan terus menggelinding viral. Unik. KeUNIKan proses bisnis inilah yang menurut penulis menyebabkan pasangan ini mempunyai NILAI jual lebih dibanding artis-artis panggung milenial lainnya.
Michel Porter pakar manajemen mengatakan “The key to competitive success-for businesses and nonprofits alike-lies in an organization’s ability to create unique value. Porter’s prescription: aim to be unique, not best. Creating value, not beating rivals, is at the heart of competition.”
Disini proses bisnis akan berpotensi risiko bila misi utama tidak dibangun dan dijaga dengan benar. Bila ini adalah strategi marketing, lalu apa revenue center nya? Kualitas performance di atas panggung sebagai produk jasa, atau click-bait yang tinggi dengan syarat harus selalu menyediakan content menarik untuk meraih reward dari IG atau Youtube? Ini pilihan bisnis yang harus jelas.
Menurut penulis akan lebih baik bila performance sebagai penyanyi tetap menjadi tujuan utama, dan aktifitas sosial-media sebagai supporter, sehingga keahlian olah suara dan penampilan di atas panggung, termasuk segala hal yang berkaitan dengannya, menjadi prioritas utama yang perlu terus dijaga dan ditingkatkan, dan tidak tergelincir dengan kesibukan utama di ranah medsos.
Selamat dan sukses terus artis muda, Nella Kharisma dan Dory Harsa dengan prestasi anda. Terus berkarya.
Tinggalkan Balasan