1974
Hussein al-Husseini dari Lebanon menemui Khomeini (72 tahun) di Najaf, Iraq, memintanya untuk bersuara supaya Shiah Lebanon mendukung revolusi di Iran. Khomeini tertarik untuk terlibat dalam politik Iran dan Palestina.
Khomeini meyakini bahwa Quran sudah memuat semua aturan yang diperlukan dalam melaksanakan pemerintahan Islam. Dan menurutnya, Nabi dan Imam Ali, merasa perlu adanya orang bijak dan terpelajar dalam hukum Islam, untuk merealisasikannya. Konsep pemerintahan Islam Khomeini ini kemudian dikenal dengan wilayat al-faqih. Namun Husseini tidak membahas konsep Khomeini diatas, saat pertemuannya.
1978
Sheikh Sobhi Tufayli, Sayyed Abbas Mussawi, Sheikh Mohammad Yazbek dan Hassan Nasrallah (31 Agustus 1960, 18 thn) yg kelak menjadi pimpinan militan di Beirut dan penulis buku “Voice of Hezbollah” serta Sekjen Partai Allah, berada bersama Khomeini di Najaf. Sebelum Khomeini pindah ke Perancis.
6 Oktober 1978
Khomeini tiba di Perancis
31 Maret 1979
Arafat tiba di Bagdad untuk menghadiri Pertemuan Puncak Liga Arab. Dia berharap supaya negara-negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Cairo, Mesir.
1980
Mohammad Baqer al-Sadr (March 1, 1935 – April 9, 1980), ulama Shia Iraq, theolog, ideolig dan pendiri Islamic Dawa Party. Pendukung Khomeini tentang Wilayat. Dihukum mati.
8 April 1980
Ayatollah Mohammad Baqer al-Sadr (March 1, 1935 – April 9, 1980), ulama Shia Iraq, theolog, ideolog dan pendiri partai Islam Dakwah (Islamic Call), meniru model Ikhwanul Muslimin Mesir, serta pendukung Khomeini tentang Wilayat. Setelah ditangkap 5 April 1980, akhirnya bersama saudara perempuannya, dieksekusi mati oleh rejim Sadham.
Sadr adalah satu-satunya ulama terkemuka di Najaf yang secara terbuka mendukung wilayat al-faqih Khomeini, dan dia telah melakukan agitasi terhadap pemerintah Irak, mengeluarkan fatwa agama agar tidak bergabung dengan Partai Baath. Pendukungnya menggambarkan dia sebagai Khomeini masa depan Irak.
22 September 1980
Sadham Hussein menyatakan perang terhadap Iran.
Agustus 1990
Iraq, dibawah Saddam Hussein melakukan invasi dan aneksasi Kuwait.
2003
Kampanye Saddam adalah koalisi Salafisme dan nasionalisme, sebagai buah dari persaingan Saudi-Iran yang akan berkontribusi di tahun-tahun mendatang dalam pembentukan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Setelah runtuhnya rezim Saddam Husein, kelompok Salafi bergabung dengan lebih dari 400.000 tentara Iraq dan pegawai negeri yang di’non-aktif’kan oleh AS. Mereka ini bersama milisi2 dari Arab mulai memerangi AS. Lebih dari 500.000 warga Iraq tewas dan lebih dari 4.000 tentara AS tewas. Wacana munculnya Negara Islam dari kelompok Sunni mulai membesar, untuk mencegah berkuasanga kelompok Shia yang didukung Iran.
5 Februari 2003
Menteri Pertahanan AS, Colin Powell, dalam pidatonya di PBB menyatakan bahwa Abu Musab al-Zarqawi, pendiri ISIS adalah teroris kelompok Bin Laden, Al-Qaeda.
Maret 2003
Saddam Hussein kabur dan patungnya diruntuhkan massa.
29 Agustus 2003
Ayatollah al-Hakim bersama 95 orang lainnya, tewas karena bom meledak di depan makam Imam Ali di Najaf. Pembunuhan tersebut atas perintah Abu Musab al-Zarqawi (30 Oktober 1966 – 7 Juni 2006), anak didik Abu Muhammad al-Maqdissi, ideolog Yordania yang telah menghabiskan waktu di Peshawar dan menulis pamflet anti-Saudi yang mengilhami pemboman pertama di Arab Saudi pada 1990-an.
Abu Musab al-Zarqawi, bernama asli Ahmad Fadeel al-Khalayleh, adalah seorang putus sekolah menengah Yordania, mulai eksis sejak di medan perang Afghanistan, melawan Soviet. Pernah dipenjara di Jordan 1992, bertemu dan belajar dibawah bimbingan Maqdissi. Kembali ikut perang di Afghanistan 1999. Tokoh dibalik penyembelihan sandera bangsa Barat, peledakan kantor-kantor PBB dan kedubes Yordania di Iraq. Juga dalang bom bunuhdiri hotel bintang 4 di Amman, Desember 2005, 60 orang tewas.
22 February 2006
Bom meledak di Samarra. Kota Sunni, tempat Masjid Agung Al-Askari peninggalan khalifah Abbasid.
Atwar Bahjat, wartawan perempuan televisi Al-Jazeera memberitakan peristiwa pemboman di Sammara. Ditemukan tewas keesokan harinya. Ditembak
20 May 2006
Nuri al-Maliki diangkat sebagai Perdana Menteri. Aktifis Shia. Tahun 1979, melarikan diri dan tinggal di Iran, karena sebagai anggota partai terlarang di Iraq saat itu Islamic Dawa Party. Kembali ke Iraq 2003, setelah tumbangnya Saddam Husein.
7 Juni 2006, 6:15 p.m.
Dua pesawat tempur F-16 meluncurkan bom seberat 500 pound, yang dipandu sinar laser, ke arah sebuah rumah, berjarak 55 mille timur laut Bagdad, Baquba. Enam orang, termasuk Abu Musab al-Zarqawi, terbunuh di serangan udara AS tersebut.
30 December 2006, 6.10, Idul Adha
Saddam Hussein, eksekusi hukuman mati. Digantung.
Interpretasi yang berbeda antara Sunni-Shia. Sunni melihatnya sebagai seorang negarawan Sunni tua dicemooh oleh massa Syiah, kehilangan martabatnya di saat terakhirnya. Syiah merasa lega, mendapat keadilan setelah puluhan tahun diperlakukan sebagai minoritas dgn tindak opresif. Dendam
2009
Pasukan Amerika mulai menarik diri dari Irak pada 2009, dan tidak ada yang tersisa pada akhir 2011. Obama berharap bisa membuat keseimbangan dengan menjaga jarak yang sama terhadap, Iran mauoun Saudi Arabia.
2011
Abu Bakr al-Baghdadi, mengirim 8 orangnya ke Syria untuk menjajagi kemungkinan realisasikan mimpi Zarqawi, Negara Islam. Bagdadi menafsirkan kondisi Syria seperti saat Iraq sebekum invasi AS.
3 January 2020
Suleimani terbunuh ketika dia meninggalkan bandara Baghdad dalam konvoi, baru saja kembali dari perjalanan ke Suriah dan Lebanon.
Tinggalkan Balasan