1941
Di Lahore, Abu A’la al-Mawdudi mendirikan Jamaat-e Islami, yang diniatkan sebagai pelopor revolusi Islam.
August 11, 1947
Pidato kenegaraan Bapak Bangsa Muhammad Ali Jinnah menjelang hari kemerdekaan 14 Aug 1947, “you are free to go to your temples, free to go to your mosques, or to any other place of worship in this State of Pakistan. You may belong to any religion or case or creed—that has nothing to do with the business of the state”. Pluralis. Shia.
Muhammad Ali Jinnah (25 Desember 1876 – meninggal 11 September 1948 pada umur 71 tahun).
1956
Konstitusi Pakistan mendeklarasikan bahwa Pakistan adalah Republik Islam dan melarang non-Muslim memegang jabatan kepala negara.
1960an
Abu A’la al-Maududi (25/9/1903 – 22/9/1979) adalah inspirator fundamentalis keislaman sosial kultural Pakistan. Dia juga yang memberi inspirasi kepada Sayyid Qutb (9/10/1906 – 29/8/1966), Mesir dan Ayatollah Khomeini (24/9/1902 – 3/6/1989), Iran. Seperti halnga Hassan al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin, Mesir, Maududi kecewa dengan jatuhnya Kekaisaran Ottoman pada tahun 1924 dan sekularisme pendiri Turki modern, Mustafa Kemal Atatürk.
Maududi meyakini bahwa nasionalisme Barat di kalangan Muslim telah menyebabkan jatuhnya Ottoman. Untuk membangkitkan dan memperkuat bangsa Muslim, perlu penerapan aturan Islam yang benar. Meskipun demikian, Maududi tidak mendukung wacana revulusi Pakistan, namun berharap kebangkitan pemerintahan islami yang natural. Empat kali di penjara Pakistan dan dan nyaris dihukum mati, namun terselamatkan berkat intervendi Arab Saudi, 1953.
Raja Faisal, Arab Saudi menyumbang pemerintah Pakistan $120 juta untuk pembangunan masjid.
1970an
Partai Jamaat Islamiya hanya mendapatkan 4 kursi. Pemikiran Maududi mulai banyak diakomodir oleh pemerintahan Zia Ulhaq
1976
Mehtab Channa (3 March 1947), liberal, presenter televisi menuju AS untuk melanjutkan studi dibidang Political Science, University of Massachusetts
July 5, 1977
Perdana Menteri Zulfiqar Ali Bhutto (Presiden 1971-1973, Perdana Menteri 1973-1977), lulusan Universitas Southern California, Berkeley. Popular dan kharismatik, digulingkan dan dipenjarakan oleh pimpinan angkatan daratnya, jenderal Zia ul-Haq. Ali Bhutto menikah dengan perempuan Shia, Iran.
1977: Zulfikar Ali Bhutto Lengser
Bhutto dikenakan hukuman mati karena mendalangi pembunuhan Nawab Muhammad Ahmed Khan Kasuri
16 September 1978
Muhammad Zia-ul-Haq (12 August 1924 – 17 August 1988) tidak menepati janjinya untuk mengadakan Pemilihan Umum pada Oktober 1978, namun justru mengangkat dirinya sebagai Presiden.
25 September 1978
Hadir di Pakistan, Penasihat Raja Khaled, Maarouf Dawalibi, atas undangan Zia Ulhaq, untuk memberikan penasihatan tentang Ideologi Islam terkait Penerapan Hukum Islam di Pakistan. Bertemu dengan elite pemerintahan Pakistan, termasuk anggota Konsul Ideologi Islam, Menteri Hukum dan juga Al-Maududi. Menurut Dawalibi, terjadi pembicaraan menarik, “penghapusan sistem sekuler dan penggantiannya dengan hukum syariah sebagai harapan terbesar bagi seluruh umat manusia.”
Februari 1979
Beberapa pimpinan pejuang Islam Afghanistan telah berlindung di Pakistan, di mana, pada awal Februari 1979, sekitar 2.000 orang telah mendapatkan pelatihan militer.
10 Februari 1979
Zia menyatakan akan memberlakukan secepatnya Nizam-i-Islam, atau Shariah Islam dalam sistem hukum ketatanegaraan Pakistan. Meliputi aspek hukum, sosial, ekonomi dll. Raja Khaled dari Arab Saudi melalui telegram, mengucapkan selamat kepada Zia, dan berharap supaya “semua negara Muslim juga segera menerapkan hukum Islam”.
12-13 Februari 1979
Komunitas Islam Shia melakukan protes karena pemerintah dianggap memaksakan hukum Islam Sunni dan hanya menempatkan hakim Sunni di seluruh Pakistan. Menurut ajaran hukum Shia, zakat adalah kewajiban individual, bukan dipungut oleh negara.
14 Februari 1979
Zia menyatakan dalam wawancaranya dengan televisi CBS bahwa Pakistan memutuskan melaksanakan Hukum Islam tanpa kerusuhan sosial seperti Iran.
21 Februari 1979
Abul A’la Maududi menerima hadiah utama King Faisal International Award sebesar $200.000, yang biasa diberikan kepada ulama bervisi radikal Islami. Ghattas menulisnya sebagai “… to scholars and clerics with radical views”. Sangat tendensius. Sementara New York Times menulis, “… Mr. Maududi wrote several books on Islam and received the first Faisal Award for Islamic literature”.
Maulana Abdul Ala Maududi, 76, A Pakistani Islamic Party Leader
4 April 1979 2.00 am
12-13 April 1979
Ribuan pengikut Shia berkumpul di kota Bhakkar, Punjab dan membentuk Tehrik-e-Nifaz-e-Jafariya (TNFJ), the Movement for the Implementation of Jaafari (Shia) law.
20 Juni 1979
Zia secara resmi melaksanakan pemungutan Zakat bagi seluh rakyat Pakistan. Kepemilikan akun bank akan dipotong 2.5% dari jumlah dana tersimpan. Terjadi rush penarikan uang. Khomeini, Iran peringatkan Zia untuk tidak memojokkan kaum Shia.
22 September 1979
Maududi mendapat perawatan penyakit liver dan ginjal di Millard Fillmore Hospital, AS. Wafat karena penyakit jantung. Dimakamkan di Pakistan.
23 November 1979
Unjuk rasa anarki terjadi di depan Kedubes AS di Pakistan, seiring peristiwa pembajakan masjidil Haram di Mekah dan penyanderaan warga AS di Kedubes AS, Iran. Empat karyawan kedutaan Besar AS dan demonstran, meninggal. Lebih dari 300 warga AS dievakuasi keluar dari Pakistan.
Karena Zia berpihak pada Saudi Arabia, sebagai penyantun besar dan seiring dalam ideologi Islamisasinya, dan mendukung mujahidin Afghanistan melawan Uni Soviet, maka AS mendukungnya.
1980
Allama Arif Hussaini (November 25, 1946 – August 5, 1988), pimpinan Shia di Pakistan. Belajar di Najaf, Iraq. Pengagum dan pendukung Khomeini. Berjubah dan berturban hitam, sebagai simbol keturunan Nabi. Menguasai bahasa Arab. Memimpin ribuan penganut Shia di Kurram, untuk unjuk-rasa terkait dengan zakat.
Tahun 1980an, Pakistan menjadi sumber pendapatan besar untuk Iran, melalui pengumpulan pajak Shia, Khum. Pakistan adalah negara Islam Sunni, dengan jumlah penganut Shia terbanyak setelah Iran. Ali Jinnah, Bapak Bangsa Pakistan, adalah penganut Shia. Istri Ali Bhutto juga penganut Shia Iran.
Peshawar menjadi pusat berkumpulnya ideolog Islam militan, pusat mujahidin dsn ratusan ribu pengungsi Afghanistan, ratusan relawan kesehatan dan kemanusiaan dari negara lain dan Badan-Badan Bantuan PBB. Juga, relawan-relawan kemanusiaan, milisi Arab dan jurnalis. Kampung Arab mulai muncul di Peshawar. Termasuk Jamal Khashoggi juga muncul disana sebagai jurnalis Arab Saudi.
1984
Allama Arif Hussaini (38 thn) menjadi Ketua Tehrik-e-Nifaz-e-Jafariya (TNFJ). Diangkat secara resmi sebagai Wakil Resmi Shiah untuk Pakistan oleh Khomeini. Berhak mengumpulkan pajak religi, khum, dari penganut Shia Pakistan untuk kepentingan Shia Pakistan dan Khomeini. Hussaini sering berada di pusat pendidikan Shia di Peshawar untuk menyebarkan ajaran Khomeini.
1985an
DR. Abdullah Yusuf Azzam (1941–1989) dan Bin Laden membuat Jasa Layanan atau Maktab al-Khidamat, di Peshawar untuk pengumpulan dana, sumbangan untuk pengungsi, mengirim mujahidin dan pembagian senjata. Setiap bulan Bin Laden mengalokasikan dana $25.000 untuk menjalankan Pusat Layanan ini.
Abdullah Azzam melanjutkan studi Islam di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir dan mendapat gelar master di bidang syariah. Ia kembali mengajar pada Universitas Jordan di Amman dan pada tahun 1971, Syekh Azzam kembali ke Universitas Al-Azhar dan memperoleh Ph.D dalam bidang Ushul Fiqh pada tahun 1973.
1985
Terbentuk di Punjab, milisi Sepah-e Sahaba Pakistan (SSP), atau the Army of the Companions of the Prophets, atas ijin Zia Ulhaq, kelompok sektarian militan anti Shia. Slogan, “Shia kafir”.
1986
Mulai terbut fatwa-fatwa terkait Sunni-Shia, seperti larangan untuk Sunni mengkonsumsi makanan yang dimasak oleh penganut Shia. Juga larangan untuknSunnj menghadiri pemakaman kaum Shia.
Konflik bersenjata mulai terjadi antara Sunni yang didukung pemerintah Zia dengan suku Turis pimpinan Allama Arif Hussaini di Kurram, perbatasan Afghanistan. Inj karena pemerintah menghendaki Kurram digunakan sebagai basis perjuangan mujahiddin Sunni Afghanistan, dukungan Arab Saudi.
23 Maret 1987
Ehsan Elahi Zaheer, murid Abd al-Aziz ibn Baz (BinBaz) luka berat karena bom meledak di dekat kakinya saat memberikan kuliah di Lahore. Diterbangkan ke King Faisal hospital, Riyadh, Arab Saudi, untuk mendapatkan perawatan medis. Delapan orang tewas.
30 Maret 1987
Ehsan Elahi Zaheer wafat di King Faisal hospital, Riyadh, Arab Saudi
1988
Pembantaian 150 Syiah oleh warga Sunni, diikuti oleh pembunuhan pembalasan dari para pemimpin Syiah militan.
14 April 1988
Kesepakatan antara Pakistan – Afghanistan tentang penghentian perang di Afghanistan, di Kantor Pusat PBB di Jenewa, dengan penjamin Soviet dan AS. Soviet yang sudah terlibat perang sejak 1979, diharapkan mulai menarik pasukannya 15 Mei 1988.
August 5, 1988
Allama Arif Hussaini tewas ditembak di madrassa Lahore.
Zaheer dan Hussain adalah korban akibat peran sama yang mereka lakukan dalam perang proksi antara Arab Saudi dengan Iran. Kematian yang kejam, upaya mereka untuk meradikalisasi komunitas mereka masing-masing. Dua pembunuhan besar pertama yang bermotivasi sektarian dalam sejarah modern.
17 Agustus 1988 4.30 pm
Pesawat C-130 yang membawa Presiden Zia Ulhaq jatuh, setelah beberapa menit take off dari Bahawalpur, Punjab, Pakistan. Dekat perbatasan dengan India.
16 November 1988
Partai Benazir Bhutto, Pakistan Peoples Party, memenangkan Pemilihan Umum. Berhak menyusun kabinet. Benazir Bhutto sebagai Perdana Menteri.
24 November 1989
Abdullah Azzam bersama kedua putranya, terbunuh oleh bom yang meledak di tempat parkir mobilnya di Peshawar. Maktab al-Khadamat menjadi embrio Al-Qaeda.
1990
Pengungsi Afghanistan di Peshawar mencapai 3.27 juta.
Dengan seijin Zia Ulhaq, Arab Saudi membangun ratusan Madrassa di sepanjang perbatasan Afghanistan. Materi Pendidikan didalamnya lebih banyak tentang indoktrinasi dan mobilisasi untuk menghasilkan aktifis militan demi keberlangsungan islamisasi di Pakistan dan Afghanistan.
Beberapa lulusan madrassa menjadi pendiri gerakan Taliban, dan mengarah pada kebangkitan al-Qaeda.
in 1990
the Iranian cultural attaché in Lahore was assassinated;
Agustus 1990
Maksud Benazir untuk mengembalikan iklim politik ke era sebelum Zia, digagalkan oleh militer. Digantikan oleh Nawaz Sharif (40 thn), yang didukung oleh Arab Saudi.
October 1990
Pengadilan Syariah Federal memutuskan Hukuman Mati bagi penista Islam. 1927-1985 hanya ada 10 kasus penistaan agama muncul di pengadilan. 1985-2011 ada 4.000 kasus.
In 1996
there were 5 days of Sunni-Shia fighting in Parachinar that left two hundred dead. Mosques were being bombed, both Sunni and Shia.
in 1997
the Iranian cultural centers in Lahore and Multan were torched and 5 Iranian military personnel were assassinated in Rawalpindi.
2002
Sepah-e Sahaba Pakistan dilarang. Muncul Ahl-e Sunnah Wal Jamaat, anti sektarian Shia baru. Dilarang pemerintah.
Desember 2007
Benazir Bhutto ditembak saat berdiri di dalam mobilnya, dalam kerumunan. Gugur
November 8, 2010
Asia Bibi, perempuan kristen Pakistan dihukum gantung. Juni 2009, Bibi minum air dengan cara memasukkan gelas ke dalam ember yang diisi air dari sumur masyarakat. Perempuan lain menyebutnya Bibi telah menodai air tersebut. Viral. Penodaan agama.
2011
Kelompok radikal Lashkar-e Jhangvi mengirim surat terbuka kepada komunitas Shia di Quetta, mengancam “All Shias are worthy of killing. We will rid Pakistan of [this] unclean people”
4 January 2011, pagi
Salman Taseer, Gubernur Punjab sejak 2008, tewas dengan 27 peluru menembus tubuhnya, ditembak di Islamabad oleh Mumtaz Qadri, polisi. Publik setempat “mensyukurinya”. Penistaan agama. Taseer ingin mereformasi undang-undang penistaan agama dan menghentikannya dari penyalahgunaan; dia melihatnya sebagai ancaman eksistensial terhadap identitas Pakistan.
“I am a slave of the Prophet, and the punishment for one who commits blasphemy is death,” Mumtaz Qadri said with a smile
In all 6,236 verses of the Quran, there is not a single verse calling on Muslims to silence blasphemers by force. The Quran is immutable, and all it does is tell believers to respond to blasphemy with dignity.
Few dared to protest against those who killed in the name of Islam, afraid they would meet the same fate. Everything had shifted to the right; the old extremes were the new center—or so it felt.
2 Maret 2011
Shahbaz Bhatti, Menteri Hak-Hak Minoritas, Kristen. Ditembak mati. Bhatti sedang mereview kasus Asia Bibi dan dalam proses mereformasi Hukum Penistaan Agama.
26 Agustus 2011
Shahbaz, putra tertua dari Salman Taseer, diculik dari dalam mobilnya oleh orang-orang bersenjata. Pergerakan Islam Uzbekistan, Pakistan dan Afghanistan. Dan sejak November 2015 ditawan oleh Taliban, Afghanistan.
2012
1 dari 2 warga Pakistan, tidak menganggap Shiah adalah muslim. Anti sektarian Ahl-e Sunnah Wal Jamaat sudah dilarang, tapi tetap saja para pimpinannya muncul di Karachi dengan tanpa takut meneriakkan slogan “Shia kafir!”.
In August 2012
Razia penumpang Shia bus Gilgit-Baltistan di wilayah utara Pakistan oleh kelompok bersenjata. Bila ditemukan penumpang Shia, dikeluarkan dari bus dan ditembak mati. Sudah terjadi 3 kali, dan pemerintah tidak meresponnya.
29 February 2016
Shahbaz dibebaskan.
Mumtaz Qadri, pembunuh Salman Taseer dihukum gantung di Islamabad.
1 Maret 2016
Puluhan ribu orang turun ke jalan. Protes hukuman mati terhadap Mumtaz Qadri. Menteri Agama menyatakan Mumtaz Qadri sebagai martir.
Tinggalkan Balasan