Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘Evolution’

Screenshot_20180525-003742Guns, Germs, and Steel adalah buku karya Jared Diamond, profesor geografi dan fisiologi dari Universitas California (UCLA), yang diterbitkan pertama kali di tahun 1997, dan setahun kemudian memperoleh penghargaan Pulitzer Prize untuk kategori Non-fiction.
…..
Kalimat pembuka di Kata Pengantar buku ini bisa menjadi penunjuk maksud penulisnya, “Buku ini hendak menyajikan riwayat singkat umat manusia 13.000 tahun terakhir”. Dan, kalimat tanya yang ditulis Diamond untuk memotivasi pembacanya sehingga bersedia meluangkan waktunya untuk membaca buku ini adalah: “Mengapa sejarah berkembang secara berbeda di berbagai dunia?”. Provokatif..
…..
Di bab pertama, Diamond mengutip pertanyaan Yali, penduduk asli Papua yang menemaninya saat melakukan penelitian biologi disana, yang juga menjadi pemicu keingintahuan pembaca, menjadi awal isi buku kajian sejarah perkembangan budaya bangsa-bangsa di dunia ini: “Kenapa kalian orang kulit putih membuat begitu banyak barang berharga dan membawanya ke Papua, tapi kami orang kulit hitam memiliki begitu sedikit barang berharga sendiri?”. Keahlian Diamond tentang aspek-aspek lain evolusi manusia, sejarah, dan bahasa, menjadi modal untuk menjawab pertanyaan Yali tersebut.
…..
Bila Why Nations Failkarya Daron Acemoglu dan James Robinson, beranggapan bahwa faktor manusia adalah penyebab utama perbedaan nasib suatu bangsa, walaupun secara geografis dan sejarah bangsa2 yang diperbandingkan tersebut hampir sama namun bisa berbeda kesejahteraan, maka Jared Diamond dalam bukunya yg memenangkan Pulitzer 1998 ini, menjadi menarik untuk dipelajari karena kesimpulan yang berbeda, juga mengingat banyaknya dukungan data sejarah bangsa yang berasal dari ribuan tahun yll. Kedua buku di atas membahas hal yg kurang-lebih sama, yaitu mempertanyakan penyebab perbedaan kesejahteraan bangsa-bangsa dengan sudut pandang kajian yang  berbeda. Faktor manusia, menurut Diamond hanyalah bagian dari proximate factors (penyebab langsung), dan yang perlu digali lebih lanjut adalah ultimate explanations (penyebab dasar). Kondisi fisik, sosial, lingkungan seperti apakah yang bisa menyebabkan manusia bisa menjadi proximate factor penentu kemakmuran?
…..
Perjalanan Diamond di Papua  sebagai ahli Biologi Evolusi, menjadi titik-tolak bahasan dalam buku ini. Sejarah perkembangan kehidupan manusia Papua, Aborigin Australia, Maori banyak mendapat perhatian, selain juga bangsa Erasia “Bulan Sabit Subur” (the Fertile Crescent), Afrika, Indian, China dan Jepang, sebagai pusat perkembangan peradaban.
…..
Banyak pertanyaan dan penjelasannya disajikan dalam buku ini untuk memancing pikiran kritis pembaca, misalnya “Mengapa sebagian orang Eurasia dan bukan orang Aborigin, Australia, Afrika Sub-Sahara atau penduduk asli Amerika yg berekspansi ke seluruh dunia?” atau “Mengapa Eropa, bukan China?“.
…..
Penulisan buku ini juga dimotivasi oleh ketidakpuasan atas banyaknya artikel sejarah perkembangan bangsa-bangsa yang dianggap Diamond kurang komprehensif, karena pembahasan yang lebih dominan hanya pada masyarakat Erasia dan Afrika Utara saja, yang saat itu sudah mempunyai kemampuan baca-tulis, sehingga menurutnya memiliki tiga kekurangan, yaitu:
…..
Pertama, semakin banyak orang tertarik pada kondisi sosial masyarakat di luar masyarakat Erasia barat, yang meliputi sebagian besar penduduk bumi dan mayoritas kelompok etnis, budaya, dan linguistik dunia. Beberapa diantaranya bahkan sudah menjadi kekuatan ekonomi dan politik dunia, dan beberapa lagi berpeluang untuk menyusul.
…..
Kedua, bagi orang yang secara spesifik berminat pada terbentuknya dunia modern, uraian sejarah yang terbatas hanya pada perkembangan sejak kemunculan tulisan, tidak dapat memberikan pemahaman yang mendalam, karena sebenarnya masa pra-tulisan sebelum 3.000 SM adalah akar dominasi Erasia barat di dunia modern.
…..
Ketiga, suatu uraian sejarah yang terfokus pada masyarakat-masyarakat Erasia barat, sepenuhnya mengabaikan pertanyaan besar yang sudah seharusnya diajukan. Mengapa justru masyarakat-masyarakat itu yang menjadi berkuasa dan inovatif melebihi takaran sewajarnya? Atau, mengapa semua unsur pendukung penaklukan itu muncul di Erasia barat, dan hanya secara terbatas atau bahkan tidak muncul sama sekali di tempat-tempat lain? Perlu penjelasan dasar lebih lanjut (ultimate explanations).
…..
Memahami masyarakat-masyarakat Erasia barat pun mustahil dilakukan jika perhatian terfokus hanya kepada masyarakat-masyarakat tersebut. Untuk itu, perlu juga dipahami semua masyarakat lain, sehingga masyarakat-masyarakat Erasia barat bisa ditempatkan di dalam konteks yang lebih luas.
…..
Menurut Diamond, buku-buku lain mengenai sejarah dunia juga cenderung terfokus pada peradaban-peradaban maju dan melek huruf di Erasia selama 5000 tahun terakhir; semuanya membahas peradaban penduduk asli Amerika pra-Kolumbus hanya sepintas lalu, dan memberikan perhatian yang lebih sedikit lagi kepada sisa dunia selain interaksinya dengan peradaban Erasia baru-baru ini. Sintesis sebab-akibat historis yang bersifat global telah dijauhi oleh sebagian besar ahli sejarah, karena merupakan permasalahan yang tampaknya tak terpecahkan.
…..
Jadi, belum ada jawaban yang diterima secara umum terhadap pertanyaan Yali. Di satu sisi, berbagai penjelasan hampiran sudah jelas: suku bangsa tertentu mengembangkan senapan, kuman, baja dan faktor-faktor lain yang menghasilkan kekuatan politik dan ekonomi sebelum suku bangsa lain, sementara ada pula suku bangsa yang sama sekali tidak pernah mengembangkan faktor-faktor tersebut. Di sisi lain, penjelasan-penjelasan mendasar -misalnya, mengapa perkakas perunggu muncul lebih awal di beberapa bagian Erasia namun muncul baru belakangan dan di beberapa tempat saja di Dunia Baru, dan sama sekali tidak muncul di Australia pribumi- tetap tak jelas.
…..
Sistematika Pembahasan
Diamond menyajikan buah pikirannya dalam 4 Bagian besar, yang rasanya tidak harus dibaca secara berurutan mulai dari bagian depan buku. Bagian Pertama “From Eden to Cajamarca” berisikan 3 bab, dimulai dengan Bab 1 tentang kehidupan sosial manusia dan penyebarannya sejak dari Afrika 7 juta tahun yangblalu, hingga masa 13.000 tahun setelah Jaman Es. Bab 2 tentang berbagai perubahan lingkungan di berbagai benua, termasuk penyebaran Polinesia 3.200 tahun yang lalu ke berbagai kepulauan Pasifik. Bab 3 mengenai penguasaan benua Amerika oleh bangsa Eropa, dengan kasus penaklukan kepala suku Inka di Peru oleh Pizzaro dari Spanyol. Penguasaan atas senjata, teknologi dan penyebaran penyakit, juga kemampuan baca-tulis, menjadi isu penting dalam penaklukan, yang dibahas dalam bab ini.
…..
Screenshot_20180525-010759
….
Membaca sejarah manusia, dan penyebarannya, selalu menarik. Untuk itu perlu saya ringkaskan sedikit tulisan Diamond tentang hal ini sebagai pengingat. Dimulai di Afrika 7 juta tahun yang lalu, berbagai temuan fosil mengisyaratkan adanya evolusi menuju manusia yang berdiri agak tegak sekitar 4 juta tahun yll, dan bertambahnya ukuran volume otak pada 2,5 juta tahun yll. Makhluk-makhluk tersebut dikenal secara berurutan sebagsi Australopithecus, Africanus, Homo habilis dan Homo erectus. Meskipun Homo erectus berbadan mirip manusia jaman modern, namun ukuran otaknya masih setengah lebih kecil. Sudah melebihi fisik kera, namun masih jauh dari manusia modern. Manusia pertama yang menyebar keluar dari Africa adalah Homo erectus, yang fosilnya ditemukan di pulau Jawa dan dikenal sebagai Manusia Jawa, berumur 1 juta tahun silam (ada yang berpendapat 1,8 juta tahun yll). Di Eropa, kehadiran manusia diperkirakan baru 500 ribu tahun setelahnya. Tengkorak Africa dan Eropa 500 ribu tahun silam tersebut mirip tengkorak manusia modern, sehingga masuk dalam kategori spesies Homo sapiens, meskipun volume otak masih lebih kecil dan sangat berbeda dalam hal artefak dan perilaku. Saat itu, Australia dan Amerika masih belum ada manusia.
…..
Populasi Eropa dan Asia Barat antara 130.000 dan 40.000 tahun yang lalu diwakili oleh peninggalan kerangka, sebagai manusia Neanderthal, yang masuk dalam spesies Homo Neanderthalensis. Mereka berkemampuan mengubur sesamanya bila meninggal dan merawat sesamanya bila sakit. Seperti halnya dengan manusia Afrika di jaman yang sama, mereka belum mampu berburu binatang buas, bahkan memancingpun belum dilakukan. Belum sepenuhnya dapat digolongkan sebagai manusia.
…..
Sejarah manusia modern mulai dikenal ketika ditemukan situs-situs Africa Timur berupa perkakas batu dan perhiasan dari telur burung pada 50.000 tahun yang lalu, juga di Timur Tengah dan Eropa Tenggara. Dan 10.000 tahun kemudian, ditemukan artefak yang lebih modern di Eropa Barat Daya, yang disebut manusia Cro-Magnon. Manusia yang secara biologis dan perilaku bisa dianggap sebagai manusia modern. Peninggalan produk seni berupa lukisan gua, patung dan alat musik adalah karya manusia Cro-Magnon yang sudah banyak dikenal. Senjata pelontar tombak, panah dan busur juga peralatan berburu seperti tali jala, tali pancing dan jerat, menjadi penanda kemajuan manusia Cro-Magnon.
…..
Bagian Kedua, “The Rise and Spread of Food Production“, terdiri dari 7 bab yang intinya mengenai kemampuan bercocoktanam dan berternak melalui domestikasi dari daerah lain, dan berubah dari budaya pemburu menjadi produsen makanan sendiri. Namun, kemampuan tersebut tidak merata di semua wilayah, sehingga proses domestikasi tidak terjadi.  Beberapa sentral produksi makanan mengalami kesulitan untuk menyebar ke wilayah-wilayah lain. Penyebab utama perbedaan penyebaran tingkat kemampuan berproduksi adalah orientasi “sumbu kontinen”. Sumbu kontinen Eurasia adalah dominan barat-timur, sedangkan untuk Amerika dan Afrika adalah utara-selatan. Bagian ini coba menjelaskan alasannya secara rinci.
…..
Bagian Ketiga, “From Food to Guns, Germs, and Steel“, terdiri dari 4 Bab. Peran Kuman Penyakit dari Erasia lebih banyak membunuh penduduk asli Amerika dan non-Erasia, daripada peran Senapan atau senjata Baja. Ketidak-seimbangan penyebaran wabah mematikan ini menjadi bahasan utama dalam Bagian Ketiga. Selain itu, kemampuan memproduksi makanan dan baca-tulis ribuan tahun terakhir ini juga menjadi penyebab kelebihan keberdayaan suatu kelompok di suatu daerah dibanding kelompok di daerah lainnya.
…..
Bagian Keempat, “Around the World in Five Chapters“, terdiri dari 5 Bab yang membahas sejarah benua Australia, yang pada awalnya berada dalam satu kawasan dengan pulau besar Papua. Perkembangan Aborigin yang terlambat dan tetap menjadi pemburu pengumpul, dibanding orang Papua yang sudah mulai berkebun, menjadi pokok bahasan dalam Bagian 4 ini. Masih dalam Bagian ini, juga dibahas tentang penaklukan Eropa terhadap penduduk asli Amerika, yang disebabkan oleh faktor-faktor perbedaan kemampuan domestikasi perkebunan dan peternakan, wabah penyakit, lamanya pendudukan, orientasi sumbu kontinen, juga kesulitan-kesulitan ekologis. Kelebihan besar dalam hal produksi makanan bangsa Eurasia, dibanding penduduk asli Amerika, merupakan faktor dasar (ultimate factor), sedangkan tingginya Kuman Penyakit, teknologi, organisasi politik dan kemampuan baca-tulis bangsa Eurasia merupakan faktor penyebab langsung (proximate factors) dalam penaklukan penduduk asli Amerika oleh bangsa Eurasia.
…..
Menarik membaca bagian ini, mengingat saya sendiri pernah berada di Papua selama 10 tahun, dan beberapa kali sempat mengunjungi berbagai kota tambang di pedalaman Australia. Satu pertanyaan menggelitik dalam bagian ini adalah “Bagaimana bisa ciri-ciri Papua itu tidak sampai ke Australia?”. Selat Torres memisahkan daratan Papua dengan Australia  dan pulau Mabuiag berada di antaranya. Air sudah memisahkan keduanya 10.000 tahun yll. Babi, busur dan anak panah yang sangat melekat dengan panduduk Papua, justru tidak dikenal oleh bangsa Aborigin Australia, melainkan tombak dan pelontarnya lah yang menjadi senjata utamanya. Aborigin Semenanjung York tidak melakukan pertanian intensif spt Papua pegunungan, melainkan hidup dari konsumsi ikan. Tak ada budaya Papua yg menyebar ke pedalaman Australia, kecuali kail ikan dari cangkang kerang, juga perahu bercadik ala Papua. Genderang, topeng upacara, tiang pemakaman dan pipa Papua juga diadopsi di Semenanjung York. Mereka tidak memanfaatkan babi (sedikit atau bahkan tidak ada) mgk krn kesulitan utk menyediakan makanannya. Diamond berkesimpulan bahwa dahulu, Aborigin tidak pernah melihat Papua, atau komunikasi Australia – Papua berhenti di Pulau Mabuiag. Portugislah yang menemukan Papua 1526, lalu Belanda klaim bagian Barat 1828 dan selanjutnya Inggris/Jerman klaim bagian Timur Papua tahun 1884.
…..
The Future of Human History as a Science“, merupakan bagian Penutup dan ringkasan buku ini, dari hasil kajian sejarah manusia di berbagai benua berdasar perkembangan budaya, anthropologi, linguistik, arkeologi bahkan geologi. Disini dia dengan tegas menyatakan bahwa “the striking differences between the long-term histories of peoples of the different continents have been due not to innate differences in the peoples themselves but to differences in their environments“. Ada empat hal penyebab utama dalam perbedaan kondisi lingkungan dimaksud, yaitu:
  1. Spesies tanaman dan binatang liar sebagai sumber domestikasi
  2. Kondisi alam di dalam masing2 benua, yang mempengaruhi tingkat penyebaran dan migrasi
  3. Kondisi alam perbatasan antar benua, yang mempengaruhi tingkat penyebaran dan migrasi
  4. Luas area atau total populasi. Budaya kompetisi dalam wilayah yang padat dengan organisasi politik terpusat akan memicu tumbuhnya penemuan untuk meningkatkan kemampuan produksi dan akumulasi kelebihan makanan.
…..
Meskipun pembahasan sudah dilakukan secara panjang-lebar dari berbagai sudut pandang keilmuan dalam buku yang tebal ini, namun Diamond masih merasa jauh dari cukup untuk dapat menjawab pertanyaan Yali di awal tulisan ini. “Compressing 13,000 years of history on all continents into a 400-page book works out to an average of about one page per continent per 150 years, making brevity and simplification inevitable“. Sangat rumit dan terlalu menyederhanakan masalah, untuk dapat menjawab pertanyaan Yali.
…..
Rekomendasi
Buku yang sangat lengkap dan rinci untuk memahami sejarah perkembangan kebudayaan bangsa-bangsa sejak 13.000 tahun yang lalu berdasar aspek budaya, arkheologi, anthropologi, linguistik, biologi dan geografi. Sangat berharga untuk dibaca, meskipun sedikit melelahkan.

Read Full Post »

%d blogger menyukai ini: