Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘Magnitsky’

Pengantar

Red Square

Eropa Timur entah kenapa, selalu menarik untuk dipelajari dan dikunjungi. Sejarahnya, arsitekturnya, bahasanya, orangnya dan cerita-cerita seram terkait kehidupan politiknya, semuanya terasa sexy untuk “dinikmati“. Beruntung sempat melancong ke Budapest, Bratislava, Praha, Warsawa dan Krakow di tahun 2017 dan mengunjungi Moscow serta Petersburg pada awal tahun 2020 sebelum era Covid-19. Sangat terasa bila akhir-akhir ini melihat siaran tv RT (Russian Today channel), sebelum ditutup channelnya. Berita tentang perang Rusia-Ukraina di channel RT sungguh berbeda dibanding saluran tv lainnya. Menarik channel RT ini, karena berbeda dengan keseragaman substansi berita dari channel tv lainnya yang cenderung berkiblat ke Barat, seperti CNBC, CNN, Fox, BBC dll. Sayang, channel RT yang bisa jadi satu-satunya penyeimbang berita dunia justru sempat ditutup. 

Setelah sempat membaca beberapa buku tentang perubahan politik era Gorbachev, Yeltsin dan Putin, seperti karya Masha Gessen yang berjudul The Man Without a Face, kemudian mengulas film serial Netflix The Last Czars tentang revolusi Russia dan buku A Russian Diary karya Anna Politkovskaya, kali ini blog menyajikan tulisan tentang buku berjudul Red Notice karya Bill Browder. Ini tentang kisah nyata penulisnya sebagai pengusaha investasi yang mengalami tindak kesewenang-wenangan kekuasaan pemerintah dan sekaligus kekuasaan oligarki bisnis di Russia paska USSR, bahkan hingga memakan korban tewas karena penyiksaan oleh aparat pemerintah.

Pendahuluan

Buku ini dibuka dengan bab kejadian saat Bill Browder tertahan di imigrasi bandara Sheremetyevo, Moscow, 13 November 2005. ketika kembali dari London. Setelah luntang-lantung di bandara tanpa penjelasan dari pihak imigrasi maupun Kedubes Inggris, selama 15 jam, akhirnya digiring oleh petugas keamanan masuk ke dalam pesawat penerbangan pertama menuju London. Deportasi. 

Browder lahir 1964, warga AS, lulusan MBA dari Standford University. Turunan keluarga pintar. Kakeknya adalah pimpinan Partai Komunis AS dan sempat menjadi kandidat Presiden tahun 1936 dan 1940. Kalah tentunya. Felix, ayahnya, lahir di Rusia dan masuk MIT di usia 16 tahun dan menyandang PhD di universitas Princeton pada bidang matematika di usia 20 tahun. Tahun 1999 Presiden Clinton menganugerahi National Medal of Science. Penghargaan tertinggi untuk bidang matematik. Ibunya, Eva, kelahiran Wina, juga alumni MIT. Kakaknya, Thomas, menyandang gelar PhD dari Universitas Chicago, bidang fisika partikel, di usia 19 tahun.

Pernah bekerja di Bain & Company, Boston, setelah lulus undergraduate dari Chicago University. Dan, Agustus 1989, Boston Consulting Group (BCG) menjadi tempat kerja Browder pertama kalinya setelah lulus dari Standford University. Eropa Timur adalah wilayah kerjanya dan BCG London menjadi kantor pusatnya. 

Cerita sukses

Cerita sukses dimulai pada Oktober 1990, dari proyek restrukturisasi perusahaan bus Autosan, di Sanok, Polandia. Autosan ini menjadi sumber pendapatan utama penduduk Sanok. Runtuhnya komunis menyebabkan banyak bangkrutnya perusahaan milik negara. Autosan yang menghasilkan pendapatan sebesar $160 juta tahun sebelumnya, ditawarkan pemerintah seharga $80 juta saja. Privatisasi yang disarankan BCG dan dengan sebagian subsidi pemerintah, berhasil menaikkan harga saham Autosan. Sukses.

Maret 1991, Browder pindah kerja ke Mergers & Acquisitions Europe atau M&A Europe. Robert Maxwell adalah pemiliknya, yang juga memiliki Daily Mirror. Berbagai negara bekas Uni Soviet telah dikunjungi dan ratusan kesepakatan bisnis juga telah dipelajarinya. Pilihan investasi menjadi tanggungjawabnya. Robert Maxwell ditemukan tewas dilaut. Cek £ 50.000 sebagai Bonus akhir tahun diperoleh Browder. Cek Kosong 😦 Dana Pensiun sebesar £460 juta telah digunakan Robert Maxwell untuk mendongkrak harga saham M&A. Sebanyak 32.000 pensiunan kehilangan simpanannya. Tragis. Maxwell’s was the biggest corporate fraud in British history.

Salomon Brothers yang sedang ditinggalkan karyawannya di pertengahan tahun 1992, karena tersandung masalah hukum, menjadi peluang baginya untuk berkarir. Meskipun bukan perusahaan yang cocok dengan mimpinya. 

My dream was to be an investor – the person deciding what shares to buy – not an investment banker, the guy organizing the sale of shares.

Murmansk Trawler Fleet, perusahaan perikanan di Murmansk, Russia, yang beroperasi 200 mill di sebelah utara lautan Artic. Ada seratusan kapal penangkap ikan buatan Jerman Timur berumur 7 tahun, masing-masing seharga  $ 20 juta, atau total seharga $ 2 miliar, dimiliki perusahaan ini. Mereka menawarkan 51% kepemilikan seharga $ 2.5 juta SAJA, untuk barang senilai $ 1 miliar. 

Di masa transisi dari era komunis ke kapitalis, Russia membagikan Voucher Privitasi untuk penduduknya yang berjumlah 150 juta orang. Harga pasar voucher tersebut adalah $ 20 per voucher. Atau Total = $ 3 milyar. Total voucher bernilai 30% kepemilikan semua perusahaan negara. Artinya, valuasi semua perusahaan negara HANYA bernilai $ 10 milyar. Bayangkan, itu sudah termasuk harga 24% cadangan gas alam dunia ($15T?), 9% cadangan minyak dunia ($15T?), 6,6 % produksi baja dunia. OMG. 

Salomon Brothers invest $25 Juta. Tidak lama kemudian, portofolio sudah naik 5 kalinya menjadi $125 Juta. Untung $100 Juta. Luar biasa. Browder menjadi pahlawan Salomon.

Tahun 1995, Browder keluar dari Salomon Brothers, membangun usaha investasi sendiri, Hermitage Capital. Edmond Safra, papan atas didunia private banking AS, pemilik Republic National Bank, New York, menjadi klien pertama yang bersedia untuk invest sebesar $25 juta. 

Di tahun ini adalah masa persiapan pilpres yang akan diselanggarakan pada tahun 1996. Boris Yeltsin mencalonkan diri lagi dengan kompetitor Gennady Zyuganov. Kondisi sosial masyarakat Russia sangat buruk. Hiperinflasi, unjuk-rasa, kekurangan makanan bahkan kriminal jalanan meningkat. Ada 22 oligarki menguasai 39% ekonomi Russia dan sisanya masyarakat miskin. Di Davos, dalam kesempatan World Economic Forum, Browder bertemu Boris Fyodorov, mantan Menteri Keuangan Russia 1993-1994, serta 3 oligar Boris Berezovsky, Vladimir Gusinsky dan Anatoly Chubais. Yang saat itu belum disadarinya dan ‘Deal with the Devil’ telah terjadi. Para oligar ini akan mengerahkan media dan seluruh sumber dananya dengan balasan mengelola semua aset negara yang belum diprivatisasi. 

Dengan naiknya posisi Yeltsin sebagai kandidat Presiden Russia, menjadi 28%, panic buying terjadi di pasar saham. Dalam tempo 3 minggu, saham Edmond Safra berharga beli $5 juta di Hermitage Capital telah meningkat 40% harganya. 

Hasil perhitungan pilpres putaran ke-2 pada tanggal 3 Juli 1996, dimenangkan Boris Yeltsin dengan selisih 14%. Harga saham melonjak pesat. Dalam waktu kurang dari 3 bulan, telah meningkat 125%.

Perusahaan minyak Sidanco yang dimiliki oleh milyarder oligarki Vladimir Potanin, yang juga menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri, menjadi target investasi Hermitage berikutnya. Sidanco menawarkan 4% kepemilikannya dengan harga $36.6 juta. Dengan cadangan minyak Sidanco sebesar 6 Milyar barrel, maka harga perusahaan Sidanco adalah $915 Juta. Artinya, 4% kepemilikan atau 240 Juta barrel di dalam tanah itu dijual hanya dengan harga $0.15/barrel saja. Sedangkan harga minyak di pasar global saat itu $20/barrel. Wooww … Hermitage inves 1.2% ķepemilikan Sidanco, atau $11 juta.

British Petroleum (BP) pada Oktober 1997 membeli 10% saham Sidenco (dari 96%) dengan harga premium, 600% dari harga beli Hermitage di tahun sebelumnya. Browder untung besar.

Awal kekacauan

Januari 1998, Sidanco melakukan tindakan skema financial “dilutive share issue” dengan cara menerbitkan lebih banyak saham hingga 3x lipat. Ini berakibat kepemilikan Hermitage 2.4% terdilusi hingga hanya menjadi 0.9%. Atau kehilangan $87 juta. Skandal Sidanco di pasar saham Russia yang mendunia mulai tersebar cepat. Dimulai dari Financial Times, kemudian Reuters, Bloomberg, Wall Street Journal, Moscow Times dan media cetak dunia lainnya. Akhirnya, Russian Federal Securities and Exchange Commission (FSEC) membatalkan tindakan sepihak Sidanco. Awal kekacauan bisnis investasi paska Uni Soviet sedang dimulai.

Hermitage Fund menduduki peringkat the best-performing fund in the world in 1997, nilainya naik 235% di tahun 1997 dan 718% sejak awal investasi. Assetnya sendiri meningkat dari $25 Juta menjadi lebih dari $1 Milyar. 

Kondisi ekonomi Russia yang buruk sudah berlangsung beberapa tahun. Untuk bertahan, pemerintah melakukan gali lubang – tutup lubang dengan mengeluarkan Surat Hutang berjangka 3 bulan senilai $40 milyar. Setiap 3 bulan, pemerintah menjual Surat Hutang tersebut untuk menutup hutang $40 milyar tsb. Namun, bunga hutang 30% terus menumpuk. 

Kenaikan suku bunga obligasi dari 30% menjadi 40% untuk menarik investor, justru menyebabkan ketidakpercayaan publik. Pasar saham Russia merosot 33% di bulan Mei 1998, atau total 50% dari awal tahun. Juli 1998, suku bunga obligasi pemerintah mencapai 120%. Di bulan Juli itu juga, akhirnya IMF dan Bank Dunia memberi paket pinjaman $22.6 milyar. Tahap pertama sudah digelontorkan $4.8 milyar. Kondisi yang cukup memperbaiki pasar saham. Nilai investasi Hermitage kembali rebound 22%. Lumayan.

Paket bail-out ternyata disalah-gunakan oleh para oligark. Dollar senilai $6.5 milyar digunakan untuk menukar uang rubbel mereka. Kondisi ekonomi tidak berubah. Agustus 1998, nilai mata uang Rouble merosot tajam, 75% turun. Hermitage kehilangan $900 juta, atau turun 90% di pasar saham. Demikian juga obligasi juga merosot habis. Investor Hermitage, Edmond Safra, terpaksa menjual bank miliknya Republic National Bank ke HSBC, karena kalah diperdagangan obligasi pemerintah Russia.

Kehilangan

Januari 2020, Browder masih bertahan di Moscow, dengan alasan: I was going to make my clients’ money back no matter what it took. Investor dalam posisi bagus, khususnya di bidang oil and gas Russia. Perusahaan-perusahaan tersebut menjual minyak dan gas dalam dollar AS namun membayar biaya dalam Rouble. Penjualan tidak turun, tapi biaya turun 75% karena kurs Rouble yang nilainya merosot. Keuntungan dari perusahaan-perusahaan tersebut di dalam Hermitage diduga meningkat 100% – 700%, karena devaluasi. 

Hermitage telah kehilangan 90% nilai investasinya. Browder perlu mengamankan sisanya, yang menurutnya juga menjadi target pencurian selanjutnya. Fenomena bisnis aneh begini sering terjadi di Russia saat itu. Asset negara banyak dijual murah oleh pengurusnya. Mengapa? 

Gazprom, perusahaan minyak dan gas Russia bernilai $12 milyar (nilai oil company kelas menengah di AS) dengan cadangan 8x lebih besar daripada Exxon Mobil atau 12 x lebih besar daripada British Petroleum, dijual dengan diskon 99.7% pada tahun 2000. Kok bisa..?? Pada umumnya investor menduga bahwa perusahaan-perusahaan tersebut telah dicuri oleh pengurusnya sendiri.

Kompetitor Gazprom mengkonfirmasi adanya pencurian oleh manajemennya sendiri. Tarko Saley, salah satu blok gas Gazprom bercadangan 400 milyar kubik meter, setara dengan 2.7 milyar barrel minyak, senilai $9 milyar telah dikeluarkan dari kepemilikan Gazprom dan dijual oleh manajemen. Ternyata, manajemen Gazprom telah menjual tujuh blok gas utama antara tahun 1996 dan 1999 dengan harga yang sangat murah. Asset Gazprom telah dijadikan bancakan oleh manajemen dan keluarganya. Namun, banyak yang tidak mengetahui bahwa 90% cadangan gas masih dimilikinya. Tidak Dicuri. Aksi korporasi Gazprom tersebut dinyatakan wajar oleh PriceWaterHouse, sebagai auditornya. 

“This accounting firm was making millions of dollars a year off Gazprom as their auditor, so any indictment of Gazprom would have been an indictment of themselves. Sure enough, they also exonerated Gazprom’s actions”.

Fenomena Gazprom ini banyak terjadi di era runtuhnya Uni Soviet dan menambah dalamnya jurang antara kaya-miskin. Di tahun 2000, orang terkaya di Russia menjadi 250.000 kali lebih kaya dari si miskin. 

Browder menyebarkan informasi tentang skandal Gazprom ke berbagai pihak, dan media masa menggelorakannya. Hal ini berujung pada Presiden Putin yang dalam Rapat Tahunan Gazprom 30 Juni 2001, mengganti CEOnya. Esok harinya, saham Gazprom naik 134%. Tahun 2005, investasi Hermitage telah melambung ratusan kalinya sejak awal investasi.

Musuh bersama

Vladimir Putin

Ketika Vladimir Putin menjabat sebagai Presiden Federal Russia, Januari 2000, kekuasaan sedang berada di tangan para oligar, kelompok kriminal, dan para Gubernur. Untuk itu, Presiden perlu mulai berstrategi untuk mengambil alih kekuasaan. Browder yang saat itu gencar membongkar skandal korupsi korporasi, berada di “jalan yang sama” dengan Putin. Your enemy’s enemy is your friend. Gazprom, EUS (perusahaan listrik negara), Sberbank (bank simpanan nasional) menjadi isu korupsi nasional yang diviralkan oleh Browder dan ditindaklanjuti oleh Putin dengan mengamankan asetnya. 

Akhir tahun 2003, nilai investasi Hermitage telah naik lebih dari 1.200% sejak titik terendah, dan sudah menutup kerugian sejak 1998.

Oktober 2003, CEO Yukos, perusahaan minyak besar, Mikhail Khodorkovsky, ditahan pemerintah. Pemerintah Putin mengambil alih 36% kepemilikan Yukos. Preseden buruk dalam dunia pasar finansial. Menjadi isu global. Saham Yukos turun 27.7% dan pasar saham turun 16.5%. Publik berspekulasi bahwa Khodorkovsky telah melewati batas kelayakan politis yang digariskan Putin. ‘Stay out of politics, and you can keep your ill-gotten gains’. Dalam beberapa minggu Putin menangkap para pengurus partai-partai politik yang mendapat kucuran uang darinya. 

Juni 2004, Khodorkovsky dan partner bisnisnya, Platon Lebedev, dihukum 9 tahun penjara dengan tuduhan penipuan, pencurian dan pengingkaran pajak. Apakah pembersihan musuh bersama ini memang untuk perbaikan Russia?

Berpisah jalan

Setelah kasus Khodorkovsky, para oligark mulai bernegosiasi dengan Putin untuk keamanan dan kelancaran bisnisnya. Dan, tidak ada lagi musuh bersama dengan Bill Browder. ‘ … my interests and Putin’s were no longer aligned. He had made the oligarchs his ‘bitches’, consolidated his power and, by many estimates, become the richest man in the world’. Selanjutnya, Browder bukan lagi teman seperjalanan, tapi justru menjadi target ekonomi Putin.

Bandara Sheremetyevo-2

Sekembalinya ke Moscow dari London, 13 November 2005, Browder diberhentikan di VIP Lounge bandara Sheremetyevo-2. Diabaikan selama 15 jam dan akhirnya diterbangkan kembali ke London. Deportasi. Isu mendunia. Informasi yang diperoleh Kedutaan Besar Inggris di Moscow, 

‘the decision to close entry to the Russian Federation to a subject of Great Britain William Browder has been made by competent authorities in accordance with Section One, Article Twenty-seven, of the federal law.’

‘… Article Twenty-seven allows the Russian government to ban people whom they deem a threat to national security.’

Vadim, pimpinan penelitian di Hermitage, 27 tahun PhD dari universitas kenamaan di Moscow, terpaksa harus melarikan-diri dari Moscow ke London, karena bisa menjadi target penangkapan. 

Awal tahun 2006, sepuluh orang terkait dengan kasus Yukos telah dipenjara di Russia, belasan lainnya kabur dari Russia dan asset puluhan miliar dollar telah dibekukan oleh otoritas Russia. Browder berusaha mempertahankan Hermitage untuk tidak mengalami hal serupa. Dalam satu bulan, Browder sudah mengevakuasi tim dan keluarganya ke London. Namun masih susah untuk memindahkan assetnya. Bila broker dan spekulan mengetahui Hermitage akan menjual saham Gazprom, maka mereka akan menjualnya lebih dulu. Front-running. Dan harga bisa merosot tajam. Dengan cara mencicil penjualan saham hingga beberapa kali, akhirnya semua asset bernilai miliaran dollar tersebut bisa habis terjual habis dan memindahkan seluruh uangnya keluar dari Russia. Tanpa hambatan.

Deportasi menyebabkan kekhawatiran investor terhadap assetnya di Russia. Bulan Mei 2006, Hermitage kehilangan lebih dari 20% asset karenanya. Belum pernah terjadi sebelumnya. 

Dalam kesempatan press conference Pertemuan G8 di St. Petersburg 15 Juli 2006, wartawan Inggris dari Moscow Times, Catherine Belton, bertanya kepada Presiden Putin: 

‘Bill Browder was recently denied a Russian entry visa. Many investors and Western diplomats are concerned about this and don’t understand why this happened. Can you explain why he was denied an entry visa without any explanation?’

Putin menjawabnya:

Putin frowned and replied tartly, ‘Well, to be honest I don’t know for what reasons any particular individual may be denied entry into the Russian Federation. I imagine that man may have violated our country’s laws.’

Bisa diduga akibat selanjutnya. Agustus 2006, 215 klien Hermitage menarik dananya hingga total asset turun 30%. Browder cepat bertindak untuk menyelamatkan bisnisnya. Hermitage Global dibentuk tahun 2006 untuk investasi di Timur Jauh, Amerika Latin dan Turki. Prospek baru, setelah Russia tidak lagi aman untuk investasi.

Semena-mena

Letkol. Artem Kuznetsov

Letkol. Artem Kuznetsov dari Kementerian Dalam Negeri, yang seharusnya menangani kasus kriminal, bukan urusan visa, mengambil alih kasus keimigrasian Browder dan mengundangnya melalui surat yang diterima pada 19 Februari 2007, untuk bertemu di Moscow. Browder menolak. Kuznetsov selanjutnya menjadi tokoh sentral dalam representasi tindak kesewenangan pemerintah Rusia dalam kasus ini.

Juni 2007, 25 polisi bersama Artem Kuznetsov, menggeledah kantor Hermitage di Moscow. Mengambil semua dokumen. Sejumlah polisi yang sama juga menggeledah dan mengambil dokumen, komputer dan perlengkapan resmi perusahaan dari kantor Kameya, perusahaan Rusia yang menjadi klien Hermitage di Moscow, dengan menggunakan Surat Penggeledahan yang tidak valid. Maxim, pengacara muda di perusahaan Kameya dianiaya polisi karena mencoba mempertahankan kantor dari penggeledahan yang menurutnya dilakukan secara tidak legal. Dilarikan ke rumahsakit

Major Pavel Karpov

Menurut Browder, tidak ada file yang relevan atau rahasia, dan aset yang diambil oleh polisi. Segala sesuatu yang penting telah dipindahkan dengan aman dari Russia satu tahun sebelumnya. Namun demikian, Major. Pavel Karpov (30 thn) sebagai pimpinan penyidikan kepolisian tetap tidak bersedia menunjukkan file kasus yang dituduhkan, yang secara hukum Rusia seharusnya pengacara tersangka berhak melihatnya. Aneh.

Selanjutnya Letkol. Artem Kuznetsov dan Major. Pavel Karpov, diduga menjadi tokoh sentral dalam kisah tragis pencurian perusahaan ini. 

Pencurian perusahaan

Browder mengangkat Sergei Magnitsky (35 thn), ahli hukum pajak, sebagai pengacara Ivan Cherkasov, petugas pajak Kameya. Ivan dituduh melakukan tindak kriminal karena kurang membayar pajak dividen perusahaan sebesar $44 juta. Setelah mempelajari semua bukti dan dokumen pajak, Sergei berkesimpulan bahwa tidak ada kesalahan sedikitpun yang telah dilakukan oleh Ivan. Bahkan, pada 13 September 2007, Sergei mendapat informasi dari kantor pajak Moscow bahwa Kameya bahkan telah melakukan kelebihan pembayaran pajak sebesar $140.000.

Kuznetsov dan timnya juga memeriksa bank Credit Suisse, HSBC, Citibank dan ING untuk mencari jejak investasi Hermitage. Tidak ditemukan apapun.

Pada 15 Oktober 2007, kantor Hermitage London menerima informasi bahwa Pengadilan di Petersburg menyarakan ada kasus hukum di anak perusahaan Hermitage di Russia, Mahaon. Pengadilan ingin mengetahui status asset perusahaan. Semua kepemilikan saham di Rusia sudah dijual. Menurut pengadilan, perusahaan tsb masih punya kewajiban membayar hutang sebesar $71 juta. Membingungkan. 

Menurut Ivan, perusahaan Mahaon telah dicuri. Mahaon telah berganti nama menjadi Pluton, dengan semua kelengkapan legalitas perusahaan dikuasainya. Pemilik barunya adalah Viktor Markelov. Modus yang mulai lazim terjadi paska Uni Soviet. Dalam kasus Hermitage, ini terjadi ketika semua dokumen perusahaan digeledah dan dirampas oleh aparat pemerintah, sehingga dokumen fisik legalitas perusahaan tidak lagi dikuasai pemiliknya. Kejahatan terjadi dalam 2 modus, yaitu, ketika kepemilikan perusahaan dialih-namakan, dipindahkan lokasinya ke kota yang pengadilan dwn otoritas pajaknya lebih ramah terhadap para kriminal tersebut. Kemudian:

  1. Membuat Surat Pengakuan Utang (back dated) terhadap perusahaan cangkang kosong, yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Pengadilan berharap bisa merampas asset Hermitage untuk dibayarkan ke perusahaan cangkang tersebut, yang dimiliki para pencuri.
  2. Bekerjasama dengan otoritas pajak setempat, supaya bisa mengembalikan pembayaran pajak (tax return) ke perusahaan yang dicuri tersebut

Tindak kejahatan finansial ini melibatkan oknum kepolisian untuk membuat tuduhan kriminal palsu, oknum pengadilan untuk membuat Surat Penyitaan dan organisasi kriminal yang harus meminggirkan para penghambatnya. Tindakan terorganisasi yang dikenal dengan sebutan Russian raider attack.

Berbagai hal dilakukan Hermitage melalui pengacaranya untuk mempertahankan posisi legalnya di Rusia namun selalu menemui jalan buntu. Kekuasaan mengalahkannya. Komplain Hermitage tentang pencurian perusahaan dan pengambilan paksa dokumen oleh aparat pemerintah yang dipimpin oleh Letkol. Artem Kuznetsov, telah dilakukannya. Dan Pavel Karpov tetap menyimpan berkas kasusnya. Demikian juga dengan kasus Ivan, pengacara Hermitage yang dianggap bersalah karena tuduhan palsu penggelapan pajak. Tetap tidak ditunjukkan berkas kasusnya.

Total asset yang dikenai pajak dari 3 anak perusahaan Hermitage, menurut pengadilan St Petersburg terhadap kewajiban kena pajak Mahaon adalah sebesar $71 juta. Persis sesuai dengan keuntungan Mahaon di tahun 2006, $71 juta.  Penilaian terhadap Parfenion di Kazan adalah sebesar $ 581 juta, juga persis sama dengan keuntungan tahun 2006.  Demikian juga dengan perusahaan curian ketiga di Moskow, Rilend. Total, para konspirator telah membuat penilaian kena pajak sebesar $973 juta, yang persis sama dengan keuntungan riil perusahaan-perusahaan tersebut. Total tax-refund yang masuk ke dalam rekening tiga perusahaan curian tersebut, sebesar $230 Juta. Persis sama dengan total pajak yang telah dibayarkan oleh perusahaan aslinya. Pencurian uang pajak masyarakat Russia.

Dengan harapan masih ada pihak berwenang yang berkepentingan dengan bangsanya, Juli 2008, Browder mengajukan laporan ke berbagai otoritas hukum tentang penyelewengan tax-refund yang didukung aparat pemerintah. Selain itu, Browder juga menyebar-luaskan berita ke berbagai media Rusia dan internasional, tentang penggerebekan, pencurian perusahaan, keputusan pengadilan yang salah, keterlibatan mantan narapidana untuk menguasai perusahaan, keterlibatan polisi dan, yang paling penting, pencurian $230 juta uang pembayar pajak.

Perburuan

Tiga pengacara Hermitage masih berada di Moscow, Eduard, Vladimir dan Sergei Magnitsky. Surat panggilan dari Kementerian Dalam Negeri di Kazan sudah dilayangkan kepada Eduard dan Vladimir. Hermitage London minta keduanya supaya segera keluar dari Rusia, karena reputasi kepolisian Kazan yang terkenal kejam. Keduanya lolos setelah melalui perjuangan berat dalam proses pelariannya. Berkumpul di London. 

Seperti halnya Eduard dan Vladimir yang sebelumnya selalu merasa aman karena legally tidak bersalah, demikian juga dengan Sergei Magnitsky yang bersikukuh untuk tetap berada di Rusia, meskipun kantor London memaksanya untuk segera kabur. Idealismenya yang tinggi terhadap kepentingan bangsanya, membuat Sergei marah, bahkan mengajukan laporan beserta bukti-bukti ke Russian State Investigative Committee terkait pencurian uang pajak dan penipuan terstruktur aparat pemerintah yang melibatkan Kuznetsov dan Karpov.

Pagi 24 November 2008, Sergei dijemput oleh 3 orang bawahan Lieut Col. Artem Kuznetsov di apartemennya. Pamit pada istri dan kedua anaknya dengan janji pulang secepatnya. Tak terpenuhi janjinya. 

FSB (KGB di era Uni Soviet) bertanggungjawab terhadap penahanan Sergei. Tuduhan pengingkaran pajak. Namun maksud sesungguhnya adalah supaya Sergei menarik kesaksiannya terkait keterlibatan Kuznetsov dan Karpov. Sergei kukuh dengan sikapnya, dan tetap menyatakan kebenaran kesaksiannya, ‘I will expose those officers who have committed the crimes.’ Selanjutnya, cerita kelam yang terjadi pada Sergei di penjara, dengan penyiksaan dan larangan pelayanan kesehatan. Brutal.

Dukungan di Eropa dan AS

Pembelaan terhadap Sergei tidak mungkin lagi dilakukan dari dalam Rusia karena kekuasaan yang begitu otoriter. Penggalangan dukungan mulai dilakukan di Eropa dan AS. Lembaga-lembaga internasional dibidang Hukum dan Hak Asasi, menjadi target dukungan. Misalnya, Konsul Eropa yang menangani Hak Asasi internasional, International Bar Association dan UK Law Society. Masing-masing organisasi tersebut mengirim surat ke Presiden Medvedev dan Jaksa Agung Yuri Chaika, supaya membebaskan Sergei Magnitsky. Gagal.

Di Washington, Browder perentasi di depan US Helsinki Commission, badan independen yang memonitor isu Hak Asasi di negara-negara bekas Uni Soviet. Dan penyebaran artikel tentang kasus Sergei terus dilakukan melalui media cetak papan atas di AS. Media sosial Youtube pun mulai Browder gunakan untuk memviralkan kasus tersebut. 

Musim panas 2009, di tahanan Matrosskaya Tishina, Sergei didiagnosa menderita penyakit pancreatitis, gallstones dan cholecystitis. Alih-alih dilakukan operasi seperti  disarankan dokter, justru dipindah ke tahanan yang lebih buruk, Butyrka. 

“I’m in unbearable pain. I’ve asked over and over, but no doctor has examined me since I arrived last month”, keluh Sergei.

Sergei dan pengacaranya sudah mengirim surat resmi hingga 9 kali ke berbagai otoritas hukum Russia untuk mendapatkan tindakan medis berkaitan dengan penyakitnya yang samakin parah. Tak satupun mengijinkannya.

Di sini seorang pria yang tidak bersalah, Sergei Magnitsky dicabut komunikasinya dengan keluarganya, ditipu oleh hukum, ditolak oleh birokrasi, disiksa di dalam tembok penjara, menderita sakit parah.  Bahkan dalam keadaan yang paling mengerikan ini, ketika dia memiliki alasan terbaik untuk memberikan apa yang diinginkan para penyiksanya, dia tetap tidak melakukannya.  Meskipun kehilangan kebebasannya, kesehatannya, kewarasannya, dan bahkan mungkin hidupnya, dia tetap tidak  berkompromi untuk menggadaikan idealismenya. Tidak menyerah.

Dalam buku hariannya yang ditulisnya di penjara, Sergei menulis, “Keeping me in detention, has nothing to do with the lawful purpose of detention. It is a punishment, imposed merely for the fact that I defended the interests of my client and the interests of the Russian state”.

Senin, 16 November 2009, Sergei Magnitsky (37 tahun) yang telah dipenjara selama 358 hari berakhir tewas karena siksaan di penjara Matrosskaya Tishina. Dia dibunuh karena idealismenya.  Dia dibunuh karena percaya pada hukum.  Dia dibunuh karena mencintai rakyatnya, dan dia dibunuh karena mencintai Rusia. 

Pada 28 Desember 2009, Moscow Public Oversight Commission (MPOC), organisasi non-pemerintah yang mandatnya adalah untuk menyelidiki kebrutalan dan kematian yang mencurigakan di penjara-penjara Moskow, mengeluarkan pernyataan bahwa Sergei ‘secara sistematis telah ditolak perawatan medisnya’;  bahwa dia mengalami siksaan fisik dan psikologis’;  bahwa ‘hak hidupnya telah dilanggar oleh negara’;  bahwa ‘penyelidik, jaksa dan hakim turut berperan dalam kondisinya yang menyiksa’;  dan akhirnya, bahwa ‘setelah kematiannya, pejabat negara telah berbohong dan menyembunyikan kebenaran tentang penyiksaan dan keadaan kematiannya’.

Proclamation 7750

Kampanye untuk mendapat keadilan terhadap tindak kriminal penipuan, pencurian, korupsi, pelanggaran HAM, bahkan pembunuhan, yang dilakukan oleh aparat pemerintah Rusia, terus dilakukan Browder melalui berbagai media, lembaga resmi maupun independen di Eropa dan AS. Pemerintah Inggris tempat Hermitage berada, sayangnya justru tidak bersedia melibatkan diri.

Pemerintahan Bush pada tahun 2004 membuat peraturan yang disebut  Proclamation 7750, yang mengijinkan pemerintah AS untuk tidak memberikan Visa bagi para koruptor Rusia. Browder berjuang ke berbagai lembaga pemerintah AS, untuk meminta supaya Proclamation 7750 bisa diimplementasikan sebagai ganjaran terhadap tindak korupsi para aparat pemerintah Rusia yang telah melakukan pengambilan uang pajak masyarakat Rusia sebesar $230 juta,  dan pembunuhan terhadap whistleblower. Selanjutnya upaya implementasi Proclamation 7750 dikenal sebagai Magnitsky Act.

Melalui bantuan Senator Cardin, melayanglah surat ditujukan ke Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang dalam kesimpulannya tertulis:

I urge you to immediately cancel and permanently withdraw the US visa privileges of all those involved in this crime, along with their dependents and family members. Doing so will provide some measure of justice for the late Mr Magnitsky and his surviving family and will send an important message to corrupt officials in Russia and elsewhere that the US is serious about combating foreign corruption and the harm it does.

Terlampir di dalamnya adalah 60 nama dan profil aparat pemerintah Rusia yang terlibat dalam penyelewengan pajak dan pembunuhan Sergei Magnitsky. Tentu nama Kuznetsov dan Karpov juga ada di dalamnya. Senator Cardin berharap bahwa Visa masuk ke AS tidak pernah diberikan kepada 60 orang tersebut secara permanen.

Sebelum ada respon dari Menteri Luar Negeri, Browder mendapat kesempatan audiensi di depan Komisi HAM DPR, dipimpin oleh Jim McGovern. Dalam kesempatan tersebut, Senator Cardin dari Demokrat memberi pendapat bahwa: 

‘Sergei Magnitsky is one individual case, but there are thousands upon thousands of other cases just like his. And the people who do these things will continue doing them unless there is some way of challenging them and showing them there is no impunity.’

‘I think people who commit murder should not have the right to travel here and invest in businesses here. There should be a consequence. So one of the things I would like to do, we will not only send a letter to Hillary Clinton, but I think we should introduce legislation and put those sixty people’s names down there and move it to the committee and make a formal recommendation from Congress, pass it on the floor, saying to the administration, this is a consequence. You have got to do this, because if you don’t, nothing is going to happen. You have my pledge that we will do that.’

Senator McCain dari Republik, dalam pertemuannya dengan Browder, memberikan janjinya:

‘Chris (assistant), please coordinate with Senator Cardin right away to make sure you get me on that Bill.’

‘You’ve been a real friend to Sergei. Not many people would do what you’re doing, and I deeply respect that. I will do everything in my power to help you get justice for Sergei. God bless you.’

Setelah melalui berbagai rintangan, termasuk upaya politik senator John Kerry menggagalkannya, pada 16 November 2012 Magnitsky Act berhasil disetujui DPR AS melalui voting. 365 – 43. Perjuangan telah membuahkan hasil.

Rekomendasi

Buku yang sangat layak dibaca untuk mengetahui kondisi bisnis dan politik di pasca Uni Soviet. Di dalam buku ini akan banyak ditemukan cerita persaingan permainan kekuasaan oligarki dalam mengatur bisnis. Pegawai pemerintah bisa sangat kaya raya, mempunyai banyak asset mahal di luar negeri. Bagaimana mendapatkannya? Kejam dan brutal. Detail cerita ada di dalamnya. Pemimpin Rusia saat ini masih sama dengan era tersebut, Vladimir Putin. Apakah masih sama juga permainannya? Entahlah …

Tautan

Killer Business in Russia

Major Russian Oil Firms Face Investigation of Abuse

Russia Annuls Sidanco Issue, Heartening Minority Investors

The Washington Post: ‘Raiding’ Underlines Russian Legal Dysfunction

Stop the Untouchables. Justice for Sergei Magnitsky.

Browder’s Youtube Channel: RussianUntouchables

Author Bill Browder on his book Red Notice

Hermitage Reveals Russian Police Fraud

Read Full Post »

%d blogger menyukai ini: