Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘mobile computing’

Sebagai informasi arah kecenderungan perkembangan teknologi informasi dibidang mobile computing, buku Saylor ini sangat menarik dan informatif. “Understand the wave, you can ride it. Refuse to adjust, you will be swallowed”.

 

mobile wave

Judul: Mobile Wave

Sub Judul: How mobile intelligence will change everything

Penulis: Michael Saylor

Penerbit: Vanguard Press

Tebal Buku: 290 halaman

Tahun: 2012

Pagi hari 17 Desember 2010, Muhammed Bouazizi, berkebangsaan Tunisia, sedang menjual sayur di gerobaknya di Sidi Bouzid, tiba-tiba diperiksa oleh seorang polisi wanita yang menanyakan kepemilikan ijin berdagangnya. Seperti umumnya para pedagang pinggir jalan, dia memang tidak mempunyainya. Sang polwan menuntutnya membayar $7, senilai dengan pendapatan satu hari berjualan sayur, dan memukulnya. Merasa diperlakukan tidak manusiawi, Bouazizi melapor ke instansi pemerintah menuntut keadilan. Tidak ditanggapi, dia pergi membeli satu jerigen bensin dan pada 11:30 kembali ke depan gedung pemerintah. Di tengah keramaian ia berteriak sambil menangis “Apa yang kalian harapkan dari kami untuk bisa hidup?”. Wuzzz … membakar diri.

Dua orang mengabadikan kejadian ini melalui video dari handphone dan mengunggahnya ke Facebook. Televisi Al Jazeera mendapatkannya di Facebook dan menayangkannya di siaran berita. Pada hari itu juga masyarakat Tunisia turun ke jalan berbekal batu dan handphone di tangannya. Sepertiga masyarakat Tunisia bisa mengakses Internet dan 50% pengangguran adalah sarjana, sehingga momentum ini menjadi celah untuk revolusi. Tidak sampai satu bulan sejak peristiwa bakar diri, 14 Januari 2011, Presiden Ben Ali meninggalkan negaranya. Lengser. Revolusi melalui jejaring sosial berbasis ‘mobile technology’ menunjukkan hasilnya.

Dengan peralatan yang sama, penggalangan aksi massa juga dilakukan di Mesir untuk meruntuhkan pemerintahan Husni Mubarak dan beberapa negara Arab lainnya, yang dikenal sebagai Arab Spring. Bahkan di Indonesiapun peralatan yang sama pernah sukses menggalang dukungan dalam kasus Prita vs RS Internasional dan kasus Cicak vs Buaya. Kecepatan dan kepadatan interaksi dalam jejaring sosial adalah kunci pembentukan kelompok idea dan pengambilan keputusan untuk melakukan aksi bersama.

Cerita di atas adalah salah satu contoh nyata yang ditampilkan Saylor dalam bab tentang Jejaring Sosial, untuk menunjukkan sangat berartinya handphone atau tablet yang didukung oleh aplikasi jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.

Dalam buku ini Saylor banyak mengulas tentang arah kemajuan teknologi komunikasi yang dipergunakan sehari-hari, mulai dari sejarah singkat perkembangan teknologi komputasi hingga proyeksinya untuk keperluan perkantoran, percetakan, pendidikan, kesehatan, alat pembayaran dan jejaring sosial di negara sedang berkembang hingga dunia masa depan, yang dikemas dalam sepuluh bab dan ditambah daftar pustaka yang lengkap, termasuk alamat internetnya.

Di bab Pendahuluan bukunya, Saylor menulis bahwa berkat teknologi mobile computing, banyak produk untuk kepentingan hidup sehari-hari telah diubah menjadi perangkat lunak. Majalah/koran, buku, musik, permainan, kamera sudah menjadi perangkat lunak, kemudian berbagai barang dalam dompet seperti kartu kredit/debet, ID card, SIM dan berbagai kartu lainnya sudah bisa menjadi perangkat lunak. Ketidak-mampuan beradaptasi dengan perubahan besar dalam dunia cyber menyebabkan bangkrutnya berbagai industri/jasa yang bersifat fisik seperti Kodak dan toko buku Borders Books, namun sebaliknya toko buku Amazon yang melayani pelanggan melalui internet terlihat semakin besar.

Dua hal utama yang saling mendukung dan menyebabkan akselerasi kemampuan transformasional ke depan adalah kemampuan akses universal ke mobile computing dan semakin tingginya intensitas penggunaan jejaring sosial. Saylor meyakini bahwa peran dua hal ini akan mampu mentransformasikan GDP dunia sebesar 50% pada dekade yang akan datang.

Komputer

Dalam sejarah manusia telah terjadi tiga revolusi ekonomi besar, yaitu Revolusi Pertanian, Revolusi Industri dan Revolusi Informasi. Revolusi Pertanian mengakibatkan munculnya budaya bertani, surplus pangan, menetap di satu tempat dan berdagang. Sedangkan Revolusi Industri menyebabkan perubahan dari energi manusia menjadi energi bahkan bakar dan membuka kesempatan munculnya produksi massal hasil pabrikan, dengan hasil akhir peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Dan yang masih sedang berjalan saat ini adalah Revolusi Informasi yang semakin menyebabkan kegiatan ekonomi semakin produktif, efektif dan efisien, dan mobile technology menjadi titik awal percepatan Revolusi Informasi melewati era komputasi tradisional. Komputer adalah jantung daripada Revolusi Informasi, yang membantu manusia melakukan pekerjaan pengawasan dan manajemen segala aset, serta otomatisasi banyak pekerjaan jasa dan pabrikan yang selama ini dikerjakan oleh manusia, dan dapat dilakukan lebih cepat.

Namun demikian, setiap revolusi selalu memakai korban. Revolusi Pertanian menyebabkan musnahnya budaya hidup nomaden, dan memaksa hidup komunal yang lebih besar dan bekerja sama secara ekonomi. Kehidupan berburu berubah ke budaya bertani. Dalam Revolusi Industri, terjadi perpindahan penduduk dari ladang-ladang pertanian ke perkotaan mendekati area industri. Garis tegas ekonomi mulai muncul antara manajemen dengan buruh, dan kekuatan politik mulai bergeser dari monokratik ke demokratik. Sedangkan akibat buruk yang muncul dalam Revolusi Informasi adalah berkurangnya buruh karena digantikan oleh mesin atau proses otomatisasi.

Mobil Computing, yang dikategorikan Saylor sebagai Gelombang ke-5, – setelah gelombang ke-1 Mainframe, kemudian Komputer Mini, Desktop dan Internet PC -, adalah teknologi yang paling besar andilnya dalam merubah kebudayaan industri lama. Bila Revolusi Pertanian membutuhkan waktu ribuan tahun untuk merubah cara hidup manusia, dan Revolusi Industri membutuhkan beberapa abad, maka Revolusi Informasi hanya membutuhkan beberapa dekade saja. Selamat menikmati hidup dalam era Revolusi Informasi.

Mobile Computing

Kemampuan komputer tablet dan handphone generasi terbaru sebagai produk berkembangnya mobile computing, Saylor menyebutnya ‘app-phone’, sudah melewati kemampuan generasi smartphone bahkan bisa disebut sebagai komputer kecil karena kemampuan sistem operasinya yang memungkinkan untuk menjalankan berbagai aplikasi dan berbagai bahasa pemrograman. Dampak keberadaan mobile technology akan jauh melebihi tingkat personal, bahkan akan merubah perilaku sosial masyarakat global.

Pada tahun 2011, lebih dari 5,3 milyar orang atau 75% populasi dunia menggunakan handphone dan sebagian besar akan beralih ke app-phone. Ini berarti lebih dari 5 milyar orang akan menyimpan komputer kecil dalam sakunya, dan mobile computing akan menjadi piranti standar internasional untuk dapat menerima pelayanan keperluan bisnis atau pemerintahan serta untuk berinteraksi satu sama lain melalui media sosial.

Mobil computing memungkinkan pengguna untuk mengakses 24/7 mobile technology dengan aplikasi berbiaya sangat murah (banyak dijual dengan harga US$1-10/aplikasi). Dua perubahan fundamental akan terjadi dalam perilaku bisnis ketika menggunakan mobile computing, yaitu:

  1. Perusahaan akan banyak mengganti produk fisik dan jasa dengan perangkat lunak
  2. Perusahaan bisa menjangkau proses bisnis yang berjarak lebih jauh karena kemudahan komunikasi data

Mobile computing akan ‘memaksa’ perusahaan untuk menggunakan koneksi aplikasi langsung ke pelanggan sehingga memperpendek value chain dari pabrik ke pengguna, dan mengurangi pihak-pihak diantara produsen-konsumen (middle man). Efisiensi.

Beberapa perubahan positif yang akan terjadi dengan kemajuan teknologi mobile computing adalah:

Penggunaan kertas minimum

Di negara maju, pabrik kertas adalah industri yang membutuhkan bahan bakar minyak terbanyak, setelah industri kimia dan industri baja. Penerbit buku, majalah dan koran di AS, menghasilkan lebih dari 40 juta ton CO2 per tahun, ekivalen dengan 7,3 juta mobil dan menggunduli hutan seluas 5000 mil2 per tahun untuk bahan baku kertas.

E-Book adalah produk mobile technology yang mampu mengatasi kekurangan di atas, bahkan:

–          Tidak memerlukan biaya percetakan, kertas, tinta dll. yang diperlukan dalam proses percetakan

–          Tidak memerlukan biaya pengiriman barang

–          Tidak memerlukan gudang besar untuk penyimpanan barang

–          Tidak memerlukan toko buku

–          Proses perdagangan lebih mudah (amazon.com)

–          Produk dapat dibaca lebih mudah (search, bookmarck, copy, note) menggunakan ebook reader

Hiburan instan

Survei di bulan Mei 2010 menunjukkan bahwa 76% pemilik handphone, menggunakannya untuk memotret, main game 34%, mendengarkan musik 33%, akses internet 38%, merekam video 34%, mengirim email 34%. (http://mobilefuture.org/wp-content/uploads/2013/02/mobile-future.publications.Mobile-Momentum.pdf) .  Angka-angka ini pasti bertambah saat ini, mengingat kemampuan produk mobile technology yang semakin tinggi, bahkan layanan tvpun saat ini sudah tersedia melalui handphone anda.

Sebagai Dompet

Kartu kredit adalah alat pembayaran yang sudah berbasis komputasi dan saat ini, di negara maju,  sedang dalam proses untuk dibuatkan piranti lunaknya menggunakan mobile technology, NFC (Near-Field Communication), sehingga pembayaran bisa dilakukan dengan cara memindai handphone tanpa harus membawa kartu kredit di dalam dompet. ID Card, SIM, kartu asuransi yang saat ini sudah komputerisasi akan lebih mudah untuk dibuatkan aplikasinya di handphone. Dompet semakin berkurang fungsinya.

Jejaring sosial

Arab Spring adalah sumbangan Facebook/Twitter sebagai aplikasi jejaring sosial dari produk mobile technology. Selain kepentingan sosial politik, iklanpun sudah masuk melalui aplikasi jejaring sosial ini untuk kepentingan bisnis. Video Conference call memang sudah bisa dilakukan sebelum era mobile technolgy berkembang seperti saat ini, namun tetap dibatasi oleh persyaratan ruang dan piranti keras, sementara Facebook/Twitter/Skype bisa dipergunakan dimanapun (dalam jangkauan signal) hanya dengan mennggunakan handphone. Dalam survei Nielsen 2011, Facebook adalah aplikasi publik yang paling sering digunakan, dan berturut-turut semakin rendah adalah Google, Yahoo, Microsoft dan AOL. Manusia semakin butuh menjadi bagian komunikasi yang terlibat dalam kegiatan atau pembuatan konsensus bersama.

Pelayanan medis lebih cepat dan mudah

Saat ini sudah banyak Rumah Sakit yang menggunakan komputasi untuk keperluan pencatatan riwayat medis para pasiennya sehingga tidak perlu lagi mencari, mengambil, mengantar file berupa tumpukan kertas untuk dibaca dokter sebelum melakukan pemeriksaan medis pasien dan dikembalikan ke tempat semula. Sangat mungkin terjadi kekacauan penyimpanan. Dengan mobile technology, seorang dokter dapat membaca data riwayat medis pasien, yang sudah dibuatkan databasenya, dimanapun dan kapanpun untuk keperluan diagnosa. Obat yang direkomendasikan oleh dokter dapat langsung dibaca oleh apotik yang berbeda lokasi, tanpa harus menuliskan dalam kertas. Sangat efisien, termasuk pembayaran oleh pihak asuransi pasien. Diharapkan dengan kemajuan Mobile Technology, riwayat kesehatan pasien dapat dengan mudah diakses oleh para dokter di Rumah Sakit manapun.

Aplikasi handphone untuk memonitor kesehatan juga sudah mulai banyak dijual dengan murah, misalnya untuk menghitung detak jantung (iphone dan android).

Pendidikan lebih mudah

Belajar bersama, atau disebut collaborative learning, sudah terbukti dapat meningkatkan nilai ujian dan mengurangi dropout hingga 22%. Mobile technology telah menemukan cara untuk dapat melakukan collaborative learning, dimana berbagai pelajar di dunia bisa berdiskusi dalam web-forum untuk membuat database bersama, tentang apapun berbasis lokasi masing-masing.

Layanan Belajar Jarak Jauh (long distance learning) mulai banyak tersedia di negara maju. Menjadi lebih murah karena tidak diperlukan gedung sekolah dan segala isinya, termasuk transportasi dan akomodasi untuk para siswanya.

Perdagangan yang lebih baik

Untuk perdagangan, mobile techology sangat membantu dalam menentukan harga pasar perdagangan retail. Saylor memberikan contoh tentang petani di Nigeria yang saat ini mampu memilih pasar mana yang paling menguntungkan untuk menjual hasil pertaniannya, cukup angkat handphone dan memonitor harga pasar melalui jasa informasi pasar. Sebelum adanya handphone, over/under supplied sering terjadi di berbagai pasar, yang berjauhan, karena kurangnya informasi terkini yang dapat diakses dengan mudah.

Dunia Baru

Generasi masa depan mungkin akan terheran-heran saat mengetahui pernah ada suatu masa dimana orang perlu membuka kertas selebar handuk untuk mencari berita (koran), perlu berdiri dalam antrian untuk memperoleh sesuatu, keluar-masuk hotel untuk mendapatkan kamar kosong, keluar-masuk toko, duduk seharian dalam perpustakaan membaca buku, saku celana tebal karena dompet penuh uang dan kartu, antri di ATM, dll. Semua itu telah hilang, digantikan sebuah alat kecil bernama handphone atau computer tablet.

Kritik

Sebagai informasi arah kecenderungan perkembangan teknologi informasi dibidang mobile computing, buku Saylor ini sangat menarik dan informatif. Namun tidak sepenuhnya benar bahwa industri jasa akan banyak tergantikan oleh perangkat lunak. Salah satu contoh, makin banyak terlihat industri jasa yang menempatkan customer service yang terampil sabar dan menguasai permasalahan sebagai ujung tombak untuk mendapatkan pelanggan. Lihat saja di kantor-kantor perbankan, asuransi, showroom mobil, penerbangan semakin nyaman dengan ruang tunggu besar berAC dan berderet tim customer service. Saylor lupa, bahwa komunikasi yang memanusiakan mungkin saja hanya perubahan gestur atau mengungkap rasa tanpa harus berucap kata, hingga tak tergantikan oleh peralatan secanggih apapun.

Read Full Post »

%d blogger menyukai ini: