Judul : The Hidden Connections
Penulis : Fritjof Capra
Halaman : 355
Penerbit : Jalasutra
Tahun : 2009
Seluruh kehidupan, mulai dari sel yang paling primitif, hingga masyarakat, korporasi, dan negara-bangsa, bahkan ekonomi global, ditata menurut pola dan prinsip dasar yang sama. Fritjof, penulis The Tao of Physics, menjelaskan berbagai sistem terpadu yang mengintegrasikan dimensi biologis, kognitif, dan sosial dari kehidupan dan memperlihatkan bagaimana pemahaman hal ini akan sangat penting bagi keberlanjutan hidup manusia.
Berbeda dengan the Web of Life, (1996) yang berbicara tentang perkembangan teori sistem biologi, yaitu chaos, kompleksitas dan swa-kelola (self organization), The Hidden Connections berbicara lebih jauh pada tataran sosial dan bisa dianggap sbg buku tentang pembentukan kognisi, yang berawal dari sifat unik dan individual dari biologi dan fisika ‘otak’ manusia hingga pengaruh jaringan komunitas sosial.
Menurut Capra dalam The Turning Point (1986), paradigma fisika harus digantikan oleh suatu kerangka konseptual yang lebih luas, suatu visi atas realitas dimana ‘kehidupan’ ada di pusatnnya.Cara pandang ‘sistem’ atas kehidupan seperti yang ditulisnya, bukanlah suatu teori koheren tentang kehidupan, tetapi lebih merupakan cara baru untuk berpikir tentang kehidupan.
Tujuan penulisan buku ini seperti yang tertulis pada bagian Epilognya (hal. 292) adalah mengembangkan suatu kerangka konseptual yang mengintegrasikan dimensi biologis, kognitif dan sosoal kehidupan. Suatu kerangka yang memungkinkan untuk memakai pendekatan sistemik terhadap beberapa permasalahan kritis jaman sekarang. Analisis sistem kehidupan dalam empat perspektif yang saling berhubungan, yaitu bentuk, materi, proses, dan makna memungkinkan diterapkannya suatu pemahaman yg utuh mengenai kehidupan terhadap fenomena di luar materi, dan juga fenomena pada dunia makna.
Buku The Hidden Connections ini dibagi menjadi dua bagian berurutan, yang pertama mengenai kerangka teoritis tentang Esensi Kehidupan, Esensi Pikiran dan Kesadaran, serta Esensi Realitas Sosial. Sedangkan bagian kedua mengenai penerapan praktis dari bagian pertama.
Tentang Esensi Kehidupan, Capra menyimpulkan bahwa kunci definisi sistemik kehidupan adalah jaringan2 kehidupan yang terus-menerus menciptakan atau membuat ulang diri mereka sendiri dengan mengubah atau mengganti komponen-komponen dirinya, disebut juga sbg sistem ‘autopietik’. Pandangan para ahli biologi molekular bahwa kehidupan, pada puncaknya, adalah molekul-molekul, tegas ditentangnya dan dianggapnya sangat reduksionis dan berbahaya, karena pandangan baru tentang Sistem Kehidupan adalah bersifat sistemik, tidak hanya didasarkan pada analisis struktur molekular semata namun juga analisis pola hubungan antar struktur dan proses-proses spesifik yang mendasari pembentukannya. Mengenai Pikiran dan Kesadaran, Capra memberi definisi bahwa Kesadaran adalah suatu jenis proses kognitif khusus yang muncul ketika kognisi mencapai tingkat kompleksitas tertentu, dan Kesadaran manusia bukan hanya sebagai suatu fenomena biologis semata, melainkan juga merupakan fenomena sosial. Tentang Realitas Sosial, Capra berpendapat bahwa pemahaman sistemik atas kehidupan dapat diperluas ke ranah sosial dengan menambahkan perspektif ‘makna’ terhadap tiga perspektif lainnya, yaitu bentuk, materi dan proses. Sampai di sini Capra telah mencoba memberikan penjelasan teoritis yang runut mulai dari kehidupan selular hingga pola sistemik realitas sosial.
Penerapan praktis dari konsep Realitas Sosial, yang berbasis Sistem Kehidupan, disajikan pada bab berikutnya, yang didahului kritik Capra terhadap sistem manajemen top-down dan mekanistik, karena bertentangan dengan sifat ‘autopietik’ jaring sosial, serta harus dilakukan pergeseran kekuasaan dari ‘coercive power’ dan ‘compensatory power’ ke ‘conditioned power’ (hal.119); dilanjutkan dengan kritik Kapitalisme, yang menurutnya sudah semestinya dirubah, karena tidak dapat mengurangi kemiskinan bahkan menyebabkan peminggiran sosial. Ada perbedaan penting menurutnya, antara jaringan ekologis alam dan jaringan korporasi. Dalam suatu ekosistem, tak ada makhluk hidup yang terpinggirkan, sedangkan dalam dunia ‘kekayaan’ dan ‘kekuasaan’, bagian besar populasi dipinggirkan dari jaringan global dan dianggap tak relevan secara ekonomi. Hal terakhir mengenai Bioteknologi dan diakhiri dengan rekomendasi bagaimana menyiasatinya untuk kehidupan yang lebih baik.
Pemahaman sistemik pada kehidupan menjelaskan bahwa dalam tahun-tahun mendatang perubahan tidak hanya akan diperlukan bagi kesejahteraan organisasi manusia, tetapi juga untuk kelestarian dan keberlanjutan umat manusia secara keseluruhan dengan mengubah sistem nilai yang mendasari ekonomi global, untuk membuatnya cocok dengan kebutuhan martabat manusia dan keberlanjutan ekologis.
Tentang penulisnya, Fritjof Capra (lahir1 Feb 1939) adalah seorang ahli fisika dan teori sistem yang lahir di Austria dan berdomisili di AS, juga penulis buku ‘best seller’ The Tao of Physics (1975) dan The Turning Point (1982), yang keduanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
saya suka sekali buku ini, sdh sy baca habis tp masih pgn baca lagi .. lagi .. dan lagiiii .. hehe
omong2, itu buku segitu banyak apa udh kebaca semua?
nitip promosi:
http://thesmilingchickpea.wordpress.com/2012/02/06/menuntut-ilmu-via-jembatan-maut/
salam kenal mas
Buku ini cukup bagus. Lumaya cepet juga saya habisin isinya 🙂