
Data World Bank dalam berbagai ketegori yang bisa diunduh secara gratis, memang menunjukkan kondisi Indonesia kurang-lebih sama dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara, demikian juga bila dibandingkan dengan India. Namun informasi terbaru, telah memberi kejelasan bahwa banyak terjadi kerugian atau kehilangan disektor perikanan dan energi hingga trilyunan rupiah, belum lagi potential lost di sektor pajak yang diperkirakan bisa mencapai 1 Trilyun. Pemborosan penggunaan anggaran juga banyak terjadi sehingga presiden merasa perlu mencanangkan penghematan dengan diaturnya keperluan rapat di hotel-hotel. Artinya, sangat mungkin Indonesia bisa jauh lebih baik, namun kepemimpinan sebagai penggerak utama memang sangat menentukan.
Data World Bank 2013 menyebutkan GDP Indonesia: $ 868,346 Juta dengan pertumbuhan 5,78% per tahun, lebih tinggi dari Malaysia 4,73% dan India 5,02 %, namun lebih rendah dari Philipina 7,18%. Malaysia dan India bisa jadi contoh pembanding dalam menilai kemajuan bangsa di Asia Selatan dan Tenggara mengingat kemiripan budaya, geografi dan tingkat pengetahuan, juga angka berdasar beberapa kategori dalam data World Bank yang kurang-lebih sama. Korupsi juga masih menjadi penyakit akut yang merongrong kesehatan bangsa. Dalam Corruption Perceptions Index 2014, Indonesia masih diurutan 107 dari 174 negara di dunia (1: Baik, 174: buruk) dan di urutan 17 dari 28 negara di Asia Pacific, dibawah Malaysia (9), India, Philipina dan Thailand (12) dan satu angka diatas Vietnam (18). Menyedihkan.
Secara kultural, bangsa kita ini tak banyak berbeda dengan Malaysia. Bahasa Melayu, Islam, kesenian, kuliner dan banyak lagi, bisa dikatakan nyaris sama atau biasa dibilang bangsa serumpun. Namun banyak dosen di universitas di Malaysia saat ini berasal dari dan berwarganegara Indonesia, dan sudah sering kita mendengar cerita bahwa Malaysia dulu belajar banyak tentang pengusahaan minyak dan gas dari Indonesia dimasa lalu namun Petronas terlihat lebih mendunia dan well managed dibanding Pertamina. Bahkan, dalam hal sepakbolapun Indonesia sering mengalami kekalahan melawan Malaysia. Mengapa Malaysia dalam banyak hal lebih maju daripada Indonesia? Pengangguran Laki-laki 3,0 % dari total tenaga kerja laki-laki (Indonesia 5,6%), konsumsi listrik per kapita Indonesia 680 kwh, dibawah Malaysia 4.246 kwh atau Thailand 2.316 kwh.
India
Jumlah penduduk India sudah 1 milyar lebih, jauh melewati Indonesia walaupun sama-sama termasuk negara berpenduduk banyak di wilayah Asia Tenggara dan Selatan, matapencaharian rakyatnyapun tak banyak beda dengan kita, agraris. Jurang perbedaan pendapatan kurang-lebih sama juga dengan kita. Tapi mengapa India bisa sangat diperhitungkan sebagai negara yang sangat mungkin sebagai negara maju di tahun 2025? Pengangguran Laki-laki 3,1 % dari total tenaga kerja laki-laki. GDP 2013: $ 1,876,797 Juta dengan pertumbuhan GDP 5,02% per tahun, lebih rendah dari Indonesia. Investasi India untuk minyak dan gas di luar negeri mencapai $ 12,5 milyar (2012). Saat ini sudah 20 reaktor nuklir dimiliki India dan masih membangun puluhan lagi untuk memenuhi kebutuhan energi pembangkit listriknya. India juga dianggap sebagai negara yang cukup aman untuk investasi pusat layanan teknologi informasi dunia. Geoff Hiskock dalam bukunya ‘Earth Wars’ https://anangsk.wordpress.com/2013/02/12/earth-wars/ menyebutkan bahwa China/India terus berinvestasi secara besar-besaran, baik dalam hal volume perdagangan maupun nilai investasi, di berbagai belahan dunia untuk mencukupi kebutuhan SDAnya. Diperkirakan China dan India akan mampu menggeser kejayaan Barat dan menjadi penentu kemenangan perang penguasaan sumber daya alam ini.


Tinggalkan Balasan